3 Kisah Cinta Nabi Islam, Lebih Romantis dari Kisah Valentine 14 Februari

Valentine Hari Kasih Sayang 14 Februari
Sumber :
  • Pixabay / congerdesign

MindsetHari Valentine biasa disebut Hari Kasih Sayang. Hari tersebut dirayakan di seluruh dunia tanggal 14 Februari setiap tahunnya. 

Hari Valentin konon mulai diperingati sejak tahun 270 M. Meski demikian, sejarah di balik penetapannya sebagai hari kasih sayang tidak benar-benar jelas. 

Di beberapa negara Islam, perayaan valentin tidak dilakukan karena alasan-alasan tertentu yang terutama terkait etika. Sementara itu dalam Islam sendiri ada banyak kisah kasih yang lebih pantas untuk diperingati. 

Berikut Mindset pilihkan 3 kisah cinta legendaris para Nabi yang bisa dijadikan bahan renungan pada momen merayakan hari kasih sayang. 

1. Nabi Yusuf as dan Zulaikha

 

Ilustrasi Yusuf dan Zulaikha

Photo :
  • Pixabay / GDJ

 

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha adalah kisah sangat populer. Zulaikha adalah istri Qithfir, perdana Menteri Mesir yang ketika itu dipimpin oleh raja Rayyan bin Walid. Qithfir adalah orang yang membeli Yusuf selepas Yusuf diambil oleh rombongan pedagang dari sumur. 

Zulaikha sangat mencintai Yusuf sampai-sampai di satu momen dia mengajak Yusuf berbuat mesum. Akan tetapi Yusuf menolak. Untuk meredam berita tentang Zulaikha yang berniat serong, Yusuf kemudian dipenjara. 

Di kemudian hari, Nabi Yusuf kembali bertemu Zulaikha saat Nabi Yusuf sudah menjadi wakil raja. Saat itu Zulaikha sudah menjadi janda, miskin, tua, bahkan buta. Nabi Yusuf dan pasukannya melewati gubuk Zulaikha. 

Zulaikha kemudian keluar gubuk dan berseru, “Maha Suci Zat yang telah mengubah seorang budak menjadi raja karena ketaatannya, dan seorang raja menjadi budak karena kemaksiatannya.” 

Nabi Yusuf kemudian berhenti, semula tidak mengenali Zulaikha, tetapi kemudian berlangsung tanya jawab dan dia bisa mengenali nenek-nenek buta itu. 

Akan tetapi menurut versi lain, saat paceklik menimpa Mesir, sebagaimana rakyat Mesir yang lain Zulaikha pun datang meminta bantuan ke hadapan Nabi Yusuf. Dia dituntun oleh pelayannya. Nabi Yusuf mengenalinya dan bertanya “ke mana kini kecantikan dan keindahanmu?” 

Zulaikha menjawab, “sudah lenyap, tidak tersisa sedikit pun.” 

“Bagaimana dengan rasa cintamu?”

“Tidak berubah. Kebutaan dan kemiskinan tidak kurasakan karena besarnya kerinduanku padamu.”

Pada momen itu Malaikat Jibril datang membawa pesan bahwa Allah Swt. telah menyuruh Nabi Yusuf untuk menikahi Zulaikha. Nabi Yusuf mempertanyakan kondisi Zulaikha saat itu yang sudah menjadi nenek-nenek buta. 

Lalu Allah Swt. mengembalikan penglihatan Zulaikha dan menjadikannya lebih cantik dari zaman dulu. Zulaikha kemudian masuk Islam dan Nabi Yusuf menikahinya. Dari pernikahan mereka terlahir dua orang anak. 

2. Nabi Ayub as dan Laya

Ingin belajar tentang kesabaran dan ketelatenan seorang istri dalam melayani suaminya? Maka kisah Nabi Ayub dan istrinya Laya merupakan rujukan yang paling tepat.

Nabi Ayub adalah nabi yang berasal dari Romawi. Beliau merupakan keturunan Nabi Ibrahim as melalui jalur Nabi Ishaq.   

Sementara itu nama istri Nabi Ayub memiliki beberapa versi. Ada yang menyebutnya Rahmah binti Afrayim, ada yang menyebutnya Laya binti Ya’qub, dan ada juga yang menurut Ibnu Katsir paling masyhur yaitu Laya binti Mansa bin Ya’qub. 

Ketika Nabi Ayub ditimpa musibah yang membuat tubuhnya menjadi busuk, Laya adalah satu-satunya istri dia yang tetap telaten merawat Nabi Ayub. Dua istri Nabi Ayub yang lain pergi meninggalkan dia. 

Ketika Nabi Ayub diusir dari kampung karena penduduk takut penyakitnya akan menular, Laya juga yang membawanya ke rumah reruntuhan di tepi kampung. Untuk biaya hidup, Laya bekerja serabutan pada penduduk kampung. 

Ketika kemudian penduduk kampung pun mengusir Laya karena takut dia membawa penyakit menular dari Nabi Ayub, Laya juga yang membawa Nabi Ayub ke tempat yang jauh dari perkampungan. 

Pada satu momen, Nabi Ayub menderita lapar sementara Laya sudah tidak mendapatkan pekerjaan. Dia akhirnya memotong rambutnya yang sangat indah untuk ditukar dengan sepotong roti. 

Ketika kelak Nabi Ayub disembuhkan oleh Allah Swt. dan kekayaannya dikembalikan, Laya juga diberi anugerah atas kesabarannya sebagai seorang istri dengan dijadikan kembali muda dan lebih cantik. Dari pernikahan Nabi Ayub dengan Laya terlahir 26 anak lelaki. 

Baca Juga

3. Nabi Muhammad saw. dan Khadijah binti Khuwailid

Sebelum mereka menikah, Nabi Muhammad saw. merupakan karyawan Khadijah. Akan tetapi sebelum Nabi Muhammad saw. menjadi karyawan Khadijah, Khadijah bermimpi melihat cahaya sangat terang sampai-sampai seolah matahari turun dan masuk ke rumahnya. Cahaya matahari tersebut menyinari seluruh penjuru kota Makkah. 

Waraqah bin Naufal, paman Khadijah menafsirkan mimpi itu sebagai isyarat bahwa dia akan bersuamikan Nabi akhir zaman. Dirinci juga bahwa Nabi akhir zaman tersebut berasal dari Makkah, merupakan Suku Quraisy, merpakan keturunan Hasyim, dan namanya Muhammad. 

Ketika mereka menikah, status dan usia mereka sangat berbeda. Nabi Muhammad saw. merupakan karyawan berusia 25 tahun, sementara Khadijah binti Khuwailid adalah seorang janda pengusaha kaya berusia 40 tahun. 

Akan tetapi pernikahan mereka berlangsung dengan harmonis selama 24 tahun, 5 bulan, 8 hari. Lima belas tahun pernikahan mereka berlangsung sebelum kenabian dan sisanya berlangsung sesudah kenabian. 

Dari Khadijah, Nabi Muhammad memiliki tujuh orang anak, 3 orang putra dan 4 orang putri. Mereka adalah Al-Qasim, At-Tahir, Al-Muthahhir, Fatimah, Zainab, Ummi Kultsum, dan Ruqayah.

Dikisahkan bahwa bahkan setelah Nabi Muhammad saw. telah meninggal dan menikah dengan istri-istri yang lain, beliau tidak pernah melupakan Khadijah sampai-sampai membuat istri-istrinya kadang merasa cemburu.  

Demikian kisah cinta 3 Nabi Islam yang tidak kalah romantis dengan kisah populer di balik perayaan Valentine 14 Februari. Semoga kita semua bisa mengambil ibrah dari kisah-kisah tersebut supaya kehidupan cinta kita menjadi lebih hangat.