Lagi-lagi Investasi Bodong Muncul, Jangan Sampai Terjebak, Hindari dengan Cara ini!!!
Mindset –Investasi bodong masih bermunculan di Indonesia. Penyebaran link web ini dilakukan secara berantai lewat media sosial. Anehnya, masih ada saja masyarakat awam yang terjebak. Kerugian pun ada yang bernilai hanya puluhan ribu sampai puluhan juta rupiah.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi menjadi investor, namun kurangnya pemahaman terhadap investasi menyebabkan mereka terjebak pada investasi bodong. Dari hari ke hari web investasi bodong bermunculan menandakan Indonesia merupakan lahan subur berkembangnya investasi bodong.
Investasi melibatkan tindakan atau langkah-langkah untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya, seperti uang, waktu, atau usaha, ke dalam suatu aset atau proyek dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Sasaran utama dari investasi adalah menghasilkan imbal hasil atau pendapatan yang melebihi jumlah sumber daya yang diinvestasikan. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk aset, termasuk saham, obligasi, real estat, mata uang, komoditas, perusahaan startup, dan beragam pilihan lainnya.
Investasi bodong sejatinya dilakukan dengan skema Ponzi, yaitu pinjam meminjam ke member baru. Dengan demikian, jika orang-orang Ponzi tidak mendapatkan member baru, otomatis secara perlahan usaha tersebut akan hancur.
Penyebab Bisa Terjebak Investasi Bodong
Berikut beberapa penyebab, orang-orang bisa terjebak pada investasi bodong:
1. Kurangnya pengetahuan dan tergiur dengan imbal hasil yang besar menyebabkan seseorang masuk dan terjebak pada skema investasi bodong.
2. Diajak atau ikut-ikutan pada orang lain yang mengaku berhasil mendapatkan imbal hasil yang besar.
3. Kurang cermat dalam meneliti legalitas dan rasionalitas terhadap keuntungan yang ditawarkan.
Cara Agar Terhindar dari Investasi Bodong
Agar terhindar dari investasi bodong, sebaiknya anda melakukan hal-hal berikut:
1. Perbanyak pengetahuan tentang investasi dan berbagai macam investasi yang legal dan aman.
2. Jangan mudah tergiur dengan imbal hasil yang besar. Ingat prinsip ini, “High risk, high return!” Semakin besar resiko, semakin besar hasilnya. Tentu anda juga paham jika ada penawaran imbal hasil yang besar dan cepat, maka resiko kehilangan uang akan semakin besar dan cepat pula.
3. Anda harus mengukur profil resiko investasi anda. Seperti apakah mental anda akan terganggu jika seluruh uang anda hilang? Jika, iya. Maka anda harus ekstra berhati-hati dalam berinvestasi.
4. Telitilah legalitas dari tempat berinvestasi, seperti apakah terdaftar di lembaga pemerintah seperti OJK. Sudah berapa lama perusahaan tersebut menggeluti usahanya.
5. Telitilah rasionalitas imbal hasil yang ditawarkan. Return dari deposito maksimum 6%, untuk reksadana sekitar 10% pertahun, sedangkan saham sekitar 15% pertahun. Nah jika lebih dari itu siap-siap memiliki resiko yang sangat tinggi.
Daftar Instrumen Investasi yang legal
Berikut instrumen investasi yang dapat anda pilih, agar uang anda aman.
1. Deposito
2. SBN, Obligasi dan FR
3. Reksadana (Reksadana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, Saham dan ETF).
4. Saham
5. Crypto
6. Property
Daftar instrument investasi di atas bisa anda pelajari kembali dan disesuaikan dengan profil resiko yang anda miliki. Apakah anda tipe konservatif, moderat atau agresif. Instrumen investasi di atas sekarang mudah diakses melalui berbagai aplikasi yang terdaftar di playstore. Anda pelajari legalitasi dan review dari orang-orang yang pernah mencobanya.
Demikian, cara agar terhindar dari jebakan investasi bodong. Jangan sampai uang kita hilang percuma olah orang-orang menipu dengan cara elegan.