Hati-hati Sextortion! Instagram Perkenalkan Fitur Anti-Screenshot untuk Amankan Pesan Intim
- Ist
Mindset – Instagram baru saja meluncurkan fitur baru yang ditujukan untuk melawan ancaman "sextortion" atau pemerasan berbasis foto intim. Fitur ini berfungsi untuk mencegah pengguna mengambil tangkapan layar (screenshot) atau merekam layar dari pesan sementara yang dikirimkan melalui Direct Message (DM).
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kasus sextortion yang sering menargetkan remaja dan dewasa muda di seluruh dunia.
Instagram, yang dimiliki oleh Meta, mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan teknologi canggih untuk mendeteksi tanda-tanda perilaku penipuan.
Pengguna yang terdeteksi melakukan aktivitas mencurigakan, terutama yang berusaha mendekati remaja, akan dibatasi kemampuannya untuk berinteraksi dengan mereka.
Salah satu langkah penting yang diambil adalah membatasi akses akun-akun mencurigakan terhadap daftar "Mengikuti" dan "Pengikut" dari target mereka, sehingga meminimalisir potensi eksploitasi.
Fitur ini juga secara otomatis akan diaktifkan bagi pengguna di bawah usia 18 tahun, dengan menambahkan peringatan untuk foto atau video yang dianggap mengandung konten sensitif, seperti nudity (ketelanjangan).
Dengan demikian, Instagram berupaya memberikan perlindungan tambahan bagi para pengguna mudanya yang sering menjadi target utama pelaku kejahatan siber.
Bagaimana Sextortion Bekerja di Instagram?
Sextortion adalah bentuk kejahatan di mana pelaku mengancam akan menyebarkan foto atau video intim korban jika mereka tidak menuruti permintaan pelaku.
Modus ini sering kali dimulai dari pesan pribadi, di mana pelaku mendapatkan konten sensitif melalui tangkapan layar atau rekaman tanpa izin, kemudian menggunakannya sebagai alat pemerasan.
Dengan hadirnya fitur anti-screenshot, Instagram berupaya meminimalisir potensi kejahatan ini.
Fitur ini bekerja pada konten sementara, seperti foto dan video yang dikirim menggunakan opsi 'View once' atau 'Allow replay'—yang mana konten tersebut hanya dapat dilihat sekali atau beberapa kali sebelum menghilang secara otomatis.
Tidak berhenti di fitur keamanan, Meta juga meluncurkan kampanye video baru yang akan diputar secara berkala di feed pengguna Instagram remaja dan dewasa muda di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia.
Kampanye ini bertujuan untuk mendidik pengguna tentang bagaimana mengenali tanda-tanda sextortion serta cara melindungi diri dari modus penipuan yang semakin canggih.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna mudanya, menyusul peluncuran fitur "Teen Accounts" sebelumnya, yang memberikan kontrol lebih bagi orang tua dalam memantau aktivitas anak-anak mereka di platform.*RCH