Market Lagi Gila? Ini 4 Investasi Anti Panik Buat Lindungi Aset Saat Crash

- Unplash/TabTrader.com
Jakarta, Mindset – Market global lagi bergejolak? Yuk lindungi asetmu dengan 4 investasi anti panik ini. Cocok buat kamu yang pengin tetap tenang dan cuan meski pasar crash!
Ketika pasar keuangan sedang "gila" dan volatilitas bikin panik banyak investor, justru saat itulah kita diuji untuk tetap rasional.
Apalagi kalau penyebabnya adalah faktor yang di luar kendali seperti ketegangan geopolitik, pernyataan tokoh besar, atau data ekonomi yang mengejutkan.
Satu hal yang perlu diingat: saat market crash, sebenarnya ada peluang besar bagi yang siap. Tapi bukan berarti semua harus ambil risiko besar.
4 Investasi Anti Panik Buat Lindungi Aset Saat Crash
Buat kamu yang ingin tetap tenang, tidur nyenyak, dan tetap punya peluang cuan, be

Cuan Reksadana Bisa 9,5%? Ini Trik Pakai Promo dan Fee Gratis.
- Ist
1. Pegang Cash — Tapi Bukan Dalam Rupiah
Cash is king, tapi hanya kalau kamu pegang mata uang yang kuat. Dalam kondisi market crash, dolar AS (USD), dolar Singapura (SGD), atau yen Jepang (JPY) cenderung lebih stabil dan bahkan menguat terhadap rupiah.
Keunggulan:
- Likuid
- Anti inflasi rupiah
- Siap sedia untuk beli aset diskon
Risiko:
- Tidak ada return
- Perlu platform yang efisien untuk konversi agar tidak rugi di selisih kurs
Tips praktis: Gunakan aplikasi perbankan seperti CIMB Octo atau bank digital lainnya untuk konversi langsung dari rupiah ke mata uang asing dengan rate kompetitif.
2. Reksadana Pendapatan Tetap USD (RDPT USD)
Kalau cash dirasa terlalu defensif, reksadana pendapatan tetap dalam USD bisa jadi pilihan dengan return yang lebih menarik.
Contohnya Danamas Dollar yang mencetak return 6–7% per tahun (dalam IDR) berkat kombinasi penguatan USD dan kupon obligasi korporasi yang stabil.
Keunggulan:
- Return lebih tinggi dari deposito
- Stabil, cocok untuk jangka menengah
Risiko:
- Biaya transfer USD (sekitar $25 per transaksi)
- Tidak cocok untuk top-up kecil
3. Reksadana Terproteksi (RDT)
Investasi ini cocok buat kamu yang anti risiko maksimal tapi tetap ingin imbal hasil tetap.
Produk seperti Afris Sukuk Berkah 8 menawarkan return tetap hingga 8% net per tahun dengan jangka waktu tertentu (biasanya 3 tahun).
Keunggulan:
- Return sudah pasti diketahui di awal
- Proteksi pokok investasi
Risiko:
- Tidak likuid, hanya bisa dijual saat jatuh tempo
- Harus diversifikasi ke beberapa RDT untuk menghindari risiko tunggal
4. Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Dolar (INDON)
Kalau kamu tetap percaya pada kekuatan negara tapi mau lindungi diri dari pelemahan rupiah, INDON adalah jawabannya.
Ini adalah obligasi negara berdenominasi USD, seperti INDON 26 atau INDON 50.
Keunggulan:
- Dijamin pemerintah Indonesia
- Kupon dibayar dalam USD
Risiko:
- Harga bisa naik-turun jika dijual sebelum jatuh tempo
- Tenor panjang, cocok untuk yang sabar
- Diversifikasi Itu Kuncinya
Kalau kamu ingin tetap bisa tidur nyenyak saat market crash, rahasianya adalah diversifikasi. Tidak semua uang harus ditaruh di saham atau kripto. Sebagian bisa masuk ke instrumen yang lebih stabil, seperti di atas.
Seperti kata investor kawakan, 'Jangan serakah, jangan panik.' Karena justru di saat panik massal, peluang besar sering muncul — tapi hanya bagi yang siap.
Kalau kamu merasa artikel ini membantu, jangan lupa share ke teman yang mulai panik lihat portofolionya merah terus. Yuk, mulai lindungi asetmu dengan cerdas! *AT