Nabi Secara Khusus Melarang Mencaci Ayam Jago, Apa Alasannya?

Ayam Jago
Sumber :
  • Pixabay / Jessica59

Mindset –Ayam adalah hewan yang sangat lazim dipelihara oleh umat Islam, terutama di pedesaan. Ayam memang termasuk salah satu hewan yang halal dagingnya untuk dikonsumsi. 

Selain itu, ayam juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan telur. Telur merupakan bahan makanan yang serba guna juga, bisa digunakan untuk bahan pelengkap adonan lain, misalnya untuk membuat kue lebaran.

Telur ayam juga sangat bergizi untuk dikonsumsi langsung, apalagi ayam kampung. Orang yang baru saja sembuh dari sakit misalnya, biasa diberi makan telur rebus

Selain itu, telur ayam kampung juga jelas berbeda dengan telur ayam negeri. Dari segi harga jelas telur ayam kampung lebih mahal daripada telur ayam negeri. 

Selain itu, jika ingin membuat telur mata sapi atau telur ceplok, sangat dianjurkan menggunakan telur ayam kampung. Selain tampilannya lebih indah, rasanya juga jauh lebih lezat.

Telur Ceplok Kecap

Photo :
  • Istimewa
 

Cara pemeliharaan ayam kampung juga sangat mudah. Di kampung-kampung biasanya ayam diberi makan pagi hari. Kemudian mereka bebas berkeliaran seharian sambil mencari ‘camilan’ di kebun. 

Sore hari ayam-ayam itu akan pulang sendiri dan siap beristirahat di dalam kandang. Aktivitas yang banyak di luar seperti itu pula yang membuat ayam kampung memiliki tubuh yang sehat. 

Nah, tapi tahu gak Sobat Mindset kalau ternyata dalam Islam ada larangan mencaci ayam jago?

Larangan tersebut disebutkan di dalam sebuah hadis Nabi dengan kalimat la tasubbud dik, artinya janganlah mencaci ayam jago. 

Kira-kira apa alasannya, Sobat Mindset? Apakah alasannya sama dengan alasan Nabi Isa as. yang menolak berkata buruk ketika berpapasan dengan babi, hewan perusak?

Ternyata alasan pelarangan itu terkait kebiasaan ayam jago. Lazim di kampung pagi-pagi buta ayam jago terdengar berkokok nyaring.

Ketika satu ayam jago sudah berkokok, ayam-ayam jago yang lain akan ketularan membalas ikut berkokok.  

Begitulah Nabi juga kemudian menjelaskan alasannya bahwa ayam jago tidak boleh dicaci sebab ayam jago justru berjasa membangunkan manusia untuk melakukan salat subuh

Waktu salat subuh memang sangat sempit sehingga jika tidak segera bangun maka kita mungkin akan terlambat melaksanakannya. 

Begitulah, Sobat Mindset. Kita harus berbaik-baik dengan ayam jago dan tidak mencacinya jika mendengar kokok ayam mengganggu kita saat sedang enak-enak tidur, karena itulah memang tugas ayam jago dari Tuhan, yaitu menjadi jam beker alami.