Alfira Oktaviani, Mompreneur Muda di Balik Suksesnya Semilir Ecoprint

Yogyakarta, Mindset – Alfira Oktaviani, salah satu pionir eco fashion di Indonesia sekaligus seorang mompreneur muda dari Yogyakarta yang berhasil mengangkat budaya lokal melalui teknik ecoprint lewat brand-nya, Semilir Ecoprint. Dengan inovasi dan dedikasi tinggi, Alfira telah berhasil membawa Semilir ke level internasional.

Alfira, yang merupakan lulusan sarjana apoteker Universitas Ahmad Dahlan, awalnya tak memiliki latar belakang formal dalam dunia fashion. 

Namun, kecintaannya terhadap seni dan fashion membuatnya terjun ke dunia ecoprint. Teknik ecoprint sendiri baru mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 2016. Alfira dengan tekad kuat mempelajari teknik ini untuk menciptakan produk yang tidak hanya indah, tetapi juga berkelanjutan.

Modal awalnya sebesar Rp 500 ribu dan pengetahuannya dari mata kuliah manajemen bisnis, morfologi tumbuhan, hingga teknik kimia di bangku kuliah apoteker sangat membantu dalam memulai dan mengembangkan usahanya. 

Semilir Ecoprint dimulai dengan memproduksi tas wanita, tetapi seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, Alfira memperluas lini produknya ke kain, pakaian, hingga home décor bertema ecoprint. 

Produk-produk Semilir Ecoprint menargetkan wanita perkotaan berusia di atas 25 tahun yang memiliki gaya hidup ramah lingkungan serta mencintai produk handmade dan lokal. 

Salah satu inovasi yang membuat Semilir menonjol adalah penggunaan kulit kayu lantung dari Bengkulu sebagai media ecoprint, memperkenalkan warisan budaya lokal dalam setiap motif produk. 

Motif dan warna produk Semilir dikenal tegas dengan nuansa *earthy* yang khas, membuatnya mudah dikenali dan diminati.

Kerja keras Alfira tidak sia-sia. Pada tahun 2022, ia meraih apresiasi dalam ajang SATU Indonesia Awards. Penghargaan merupakan hasil dedikasinya dalam mengembangkan bisnis yang tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga membawa nilai lingkungan dan budaya Indonesia ke panggung global.

Alfira Oktaviani adalah contoh nyata bagaimana seorang mompreneur muda mampu memberdayakan budaya lokal dengan sentuhan inovasi modern, menciptakan dampak positif bagi komunitas sekaligus membuka pintu menuju pasar internasional. *ATA