Reza Permadi, Pemuda di Balik Transformasi Digital Pariwisata Lewat AVMS

- 15th SATU Indonesia Awards
Jakarta, Mindset – Perkembangan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk industri pariwisata di Indonesia. Di balik transformasi ini, nama Reza Permadi muncul sebagai sosok inovator yang berhasil menciptakan Atourin Visitor Management System (AVMS).
Inovasi tersebut menjadi solusi digital untuk manajemen wisata yang dirancang untuk memberdayakan desa-desa wisata di seluruh negeri.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang pariwisata berkelanjutan, Reza menggabungkan kecintaannya pada pariwisata dan inovasi teknologi.
Hal ini dia lakukanuntuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh pengelola destinasi wisata di Indonesia.
Reza Permadi: Dari Lulusan Pariwisata Hingga Inovator AVMS
Reza Permadi, lahir di Jakarta pada 29 April 1993, adalah lulusan program Master of Sustainable Tourism.
Sejak masa kuliah, ia sudah mengembangkan konsep sistem manajemen pengunjung yang kini diwujudkan dalam bentuk AVMS.
Atourin, startup yang didirikan Reza pada 2019, telah memperkenalkan AVMS sebagai solusi manajemen pengunjung bagi desa dan destinasi wisata yang ingin bertransformasi ke arah digital.
BPS mencatat bahwa 70% wisatawan Indonesia telah beralih ke platform digital pada tahun 2021. Namun hanya 20% destinasi wisata yang siap mengakomodasi kebutuhan digital ini.
AVMS hadir untuk menjembatani kesenjangan ini dengan menawarkan solusi yang mudah digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan pengelola wisata lokal.
Keunggulan AVMS: Solusi Terjangkau dan Efektif
Salah satu keunggulan utama AVMS adalah model bisnis kemitraan yang memungkinkan pengelola destinasi wisata untuk tidak membayar uang muka.
Pendapatan platform dihitung berdasarkan agent rate dari setiap penjualan tiket atau paket wisata.
Ini membantu pengelola, terutama di desa-desa wisata, untuk beralih ke sistem digital tanpa biaya awal yang tinggi.
Selain itu, AVMS membantu pengelola membangun database pengunjung, mengatur pencatatan keuangan, dan mengurangi penggunaan karcis kertas yang dapat menimbulkan sampah.
Tantangan dalam Mewujudkan Digitalisasi Pariwisata
Meski memiliki potensi besar, Reza menghadapi tantangan dalam memperkenalkan teknologi ini.
Banyak pengelola destinasi wisata yang masih merasa enggan atau belum yakin untuk menggunakan sistem digital, terutama karena mereka khawatir akan transparansi keuangan yang harus dihadapi.
Beberapa pengelola bahkan menolak AVMS karena tidak ingin mengungkapkan praktik pungutan liar.
Namun, Reza tidak menyerah. Melalui program Atourin Academy, ia memberikan pelatihan intensif kepada pengelola destinasi wisata. Pelatihan dilakukan secara daring maupun luring, guna memperkuat kapasitas mereka dalam menggunakan teknologi digital.
Masa Depan Pariwisata Digital Indonesia
Dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, AVMS kini telah digunakan oleh 85 desa wisata di seluruh Indonesia.
Melalui pelatihan dan sosialisasi, Reza berharap bahwa pada tahun 2030, lebih dari 4.500 desa wisata yang terdaftar di Kementerian Pariwisata akan beralih ke sistem digital.
Selain itu, inovasi seperti tur virtual yang diperkenalkan selama pandemi juga memperlihatkan potensi besar AVMS dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di era digital.
Melalui inovasi Atourin Visitor Management System (AVMS) Reza Permadi berhasil meraih Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2023. *ATA.