Cara Budidaya Belut dalam Drum untuk Pemula, Minim Modal Maksimalkan Hasil!

Cara Budidaya Belut dalam Drum untuk Pemula.
Sumber :
  • Ist

MindsetBudidaya belut dalam drum kini menjadi solusi menarik bagi para pemula yang ingin memulai usaha agribisnis dengan modal minim. Selain tidak memerlukan lahan luas, metode ini juga relatif mudah diterapkan, bahkan di lingkungan perkotaan. 

Dengan potensi bisnis yang cukup menggiurkan, belut menjadi salah satu komoditas yang memiliki permintaan tinggi, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. 

Berikut adalah panduan lengkap tentang cara budidaya belut dalam drum yang bisa Anda coba.

Potensi Bisnis Budidaya Belut

Belut dikenal sebagai komoditas dengan nilai jual tinggi. Di pasaran, harga belut konsumsi bisa mencapai Rp50.000 per kilogram. 

Tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan di restoran, belut juga diminati sebagai bahan dasar produk olahan seperti keripik. 

Dengan permintaan yang terus meningkat, budidaya belut menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi siapa saja, termasuk pemula.

Langkah-langkah Budidaya Belut dalam Drum

1. Persiapan Drum

Langkah pertama adalah menyiapkan drum sebagai wadah budidaya. Pilih drum bekas yang masih layak pakai dan bersihkan bagian dalam serta luar drum secara menyeluruh. 

Buat lubang pembuangan di bagian bawah drum dan pasang atap untuk menghindari sinar matahari langsung. Pastikan drum diletakkan di permukaan yang datar agar stabil.

2. Menyiapkan Media Tumbuh

Media tumbuh merupakan elemen penting dalam budidaya belut. Gunakan campuran jerami, pupuk kompos, lumpur kering, dan starter mikroorganisme seperti EM4 untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi belut. 

Setelah media tumbuh disiapkan, biarkan terjadi proses fermentasi selama dua minggu sebelum memasukkan bibit belut. Proses ini penting untuk memastikan belut dapat tumbuh dengan optimal.

3. Memilih Bibit Belut Berkualitas

Memilih bibit belut yang berkualitas sangat memengaruhi keberhasilan budidaya. Pilih bibit dengan ukuran seragam (sekitar 10-12 cm) dan gerakan yang lincah. 

Bibit yang berukuran seragam akan mengurangi risiko kanibalisme, di mana belut yang lebih besar memakan belut yang lebih kecil.

4. Pemberian Pakan

Pakan berperan penting dalam pertumbuhan belut. Untuk belut kecil, pakan berupa cacing, kutu air, atau larva ikan. Sedangkan untuk belut dewasa, pakan yang cocok adalah katak, ikan kecil, atau bekicot.

Berikan pakan secara rutin setiap tiga hari sekali, terutama pada sore hari untuk memaksimalkan pertumbuhan belut.

5. Masa Panen

Dalam waktu 3-4 bulan, belut sudah siap dipanen. Panen bisa dilakukan sebagian, dengan hanya mengambil belut yang berukuran besar, atau secara total.

Harga jual belut di pasaran biasanya berkisar antara Rp30.000 hingga Rp50.000 per kilogram, tergantung ukuran dan kualitasnya.

6. Strategi Pemasaran

Belut bisa dipasarkan langsung ke tengkulak atau pedagang kecil di pasar. Untuk pemasaran yang lebih luas, Anda juga bisa memanfaatkan media online untuk mencapai pelanggan yang lebih banyak. Dengan strategi pemasaran yang tepat, bisnis budidaya belut bisa memberikan keuntungan yang signifikan.

Budidaya belut dalam drum adalah pilihan cerdas bagi pemula yang ingin terjun ke dunia agribisnis dengan modal terbatas. Dengan teknik yang tepat, hasil yang maksimal bisa diraih. Bagi Anda yang ingin memulai usaha ini, langkah-langkah di atas bisa menjadi panduan awal untuk mencapai kesuksesan. *RCH