BEM IAID Suarakan Pentingnya Tindakan Nyata Peningkatan Mutu Pendidikan di Kabupaten Ciamis

Ketua BEM IAID Ciamis, Azmi Fikri.
Sumber :
  • MindsetVIVA

Mindset, Ciamis – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) suarakan pentingnya tindakan nyata dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Ciamis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua BEM IAID Ciamis, Azmi Fikri kepada MindsetVIVA, Selasa (13/6/2023).

''Kabupaten Ciamis baru-baru ini merayakan Hari Jadi ke-381 dengan semangat dan kebanggaan yang tinggi. Sayangnya, situasi pendidikan di Kabupaten Ciamis menunjukkan tantangan yang serius yang harus segera diatasi," kata Ketua BEM IAID Ciamis, Azmi Fikri, Selasa (13/6/2023).

Azmi menegaskan, momen peringatan Hari Jadi Ciamis ke-381 harus menjadi panggung evaluasi kinerja dan pencapaian dalam berbagai bidang, terutama pendidikan. 

Lebih lanjut, Azmi menyoroti terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang telah ditinjau oleh Menteri Pendidikan BEM IAID Ciamis. Hasil Evaluasi menunjukan bahwa sebanyak 31 SD (Sekolah Dasar) di Kabupaten Ciamis mengalami kekurangan guru. 

"Kekurangan jumlah guru ini tidak hanya berdampak negatif pada proses belajar-mengajar, tetapi juga menghambat perkembangan peserta didik," katanya.

Azmi mengungkapkan, ada sebanyak 83 SD yang masih kekurangan kelas, sementara 226 SD tidak memiliki perpustakaan dari total 741 sekolah dasar di Kabupaten Ciamis. 

''Kondisi pendidikan Ciamis saat ini harus menjadi perhatian serius. Terutama jika kita mempertimbangkan peringkat rendah Indonesia dalam tes literasi Programme for International Student Assessment (PISA)," tegas Azmi.

BEM IAID Dorong Pemerintah Agar Ciamis Menjadi Pionir Literasi

Aktivis mahasiswa ini pun mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk menjadi pionir dalam menggerakkan minat baca dan menjadi katalisator dalam memupuk budaya literasi. 

"Salah satu langkah yang penting adalah dengan menyediakan sarana perpustakaan yang memadai dan mengembangkan kebiasaan membaca di lingkungan sekolah," katanya.

Menurutnya, persoalan pendidikan tidak hanya pada tingkat SD saja, tantangan serupa juga dihadapi oleh tingkat SMP di Kabupaten Ciamis.

"Terdapat 27 sekolah yang tidak memiliki laboratorium dan 20 sekolah yang tidak memiliki perpustakaan. Ketidakhadiran fasilitas-fasilitas ini secara langsung mempengaruhi kualitas pendidikan yang dapat diberikan kepada siswa," tutur Azmi.

Meskipun pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 28,3 miliar pada tahun 2023 untuk memperbaiki fasilitas pendidikan, pembangunan infrastruktur masih terbilang minim. 

''Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis mengklaim bahwa sekitar 80 persen kebutuhan infrastruktur pendidikan telah terpenuhi, namun data di lapangan menunjukkan kenyataan yang berbeda," ungkap Azmi.

Azmi menyampaikan bahwa masih ada kondisi kekurangan kelas, guru, perpustakaan, dan fasilitas pendidikan lainnya masih sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di Kabupaten Ciamis.

''Situasi ini menuntut tindakan tegas dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan fasilitas dan pengadaan sumber daya manusia yang memadai harus menjadi prioritas utama," paparnya.

Kasus Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan

Azmi mengingatkan, bahwa tantangan dalam pendidikan Kabupaten Ciamis tidak berhenti di situ. Masalah serius lainnya yang dihadapi adalah kasus kekerasan seksual di sekolah. 

''Baru-baru ini, 17 murid SMP di Ciamis dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang guru. Kasus ini tidak hanya merusak kehidupan pribadi korban, tetapi juga memberikan dampak negatif pada proses belajar mereka," terang Azmi.

Selaras dengan itu, Menteri Keperempuanan BEM IAID Ciamis, Selly Anggraeni menambahkan, pencegahan merupakan langkah penting dalam mengatasi kekerasan seksual. 

"Pendidikan tentang kekerasan seksual dan kesadaran gender harus ditingkatkan di sekolah-sekolah," tutur Selly.

Selly memaparkan, bahwa dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-381, seharusnya menggunakan momen ini sebagai panggilan untuk mengambil langkah-langkah konkret, dan memastikan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama.

Dengan memperbaiki fasilitas pendidikan, mengatasi kekurangan sumber daya manusia, dan menangani isu kekerasan seksual dengan serius.

''Pemerintah daerah seharusnya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda Kabupaten Ciamis," tegasnya. *ar/at