5 Rekomendasi Fiksi Bertema Natal karya Charles Dickens, Agatha Christie, sampai Agus Noor
- Unsplash @melpoole
Mindset –Hari Natal tinggal dua hari lagi dan kamu mungkin masih bingung memikirkan kado Natal tahun 2022 ini.
Memberikan kado dalam bentuk buku bisa menjadi salah satu opsi yang kamu pikirkan.
Atau bisa juga kamu mendadak ingin membaca fiksi-fiksi yang bertema Natal.
Khusus untuk kamu, Mindset menyajikan ulasan 5 fiksi bertema Natal karya para penulis legendaris luar maupun dalam negeri.
Selain bisa kamu jadikan bahan bacaan, fiksi-fiksi ini juga bisa kamu jadikan hadiah untuk orang-orang tercinta pada Hari Natal 2022.
Berikut 5 fiksi bertema Natal pilihan Mindset untuk kamu semua:
1. A Christmas Carol
A Christmas Carol adalah novela terkenal karangan Charles Dickens. Novela ini termasuk bacaan legendaris bertema Natal.
Dipublikasikan pertama kali 6 hari sebelum Hari Natal tahun 1843, novela ini terus-menerus dicetak ulang sampai kini.
Ada sangat banyak edisi yang bisa ditemukan seperti edisi teks biasa, edisi ilustrasi, sampai edisi eksklusif untuk kado Natal.
A Christmas Carol mengisahkan karakter kikir legendaris bernama Ebenezer Scrooge.
Pada malam Natal, dia dikunjungi oleh hantu Jacob Marley, mitra bisnisnya dulu, dan 3 roh Hantu Natal Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Kelak.
Jacob mengingatkan Ebenezer akan nasib sial yang akan dia alami kelak seperti yang Jacob alami sekarang.
Sementara masing-masing roh Hantu Natal menunjukkan momen-momen Natal Ebenezer di masa lalu, kini, dan kelak.
Pada Hari Natal besoknya, apakah Ebenezer berubah setelah mendapatkan kunjungan-kunjungan gaib itu?
Jika kamu penasaran dan ingin membaca buku ini, kamu bisa mendapatkan versi gratisnya dengan mudah di internet ataupun di Ipusnas.
Kamu juga bisa membeli berbagai pilihan edisi cetak yang ada di toko buku, baik edisi bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia dengan kemasan yang berbeda-beda.
Sampai sekarang setidaknya sudah ada 3 versi edisi bahasa Indonesia. Edisi pertama dari penerbit Diandra Primamitra (2013) dan penerbit Byzantium (2017) dengan judul A Christmas Carol: Sebuah Lagu Natal.
Versi yang kedua diterbitkan oleh Narasi dengan judul A Christmas Carol (2018).
Sementara versi yang ketiga diterbitkan oleh penerbit Kakatua dengan judul Lagu Natal (2019).
Atau kalau kamu ingin menikmatinya sebagai film animasi juga bisa menonton versi yang dirilis oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2009.
2. Skandal Perjamuan Natal
“Skandal Perjamuan Natal” adalah cerita detektif karya Agatha Christie yang tidak terlalu pendek dan juga tidak terlalu panjang.
Judul asli cerita ini adalah “The Adventure of the Christmas Pudding, or The Theft of the Royal Ruby”, dipublikasikan pertama kali pada 24 Oktober 1960.
“Skandal Perjamuan Natal” menyajikan kasus yang dihadapi oleh Hercule Poirot terkait skandal seorang pangeran.
Sang pangeran sebentar lagi akan menikah, tetapi dia kemudian terpikat seorang perempuan muda yang kemudian mencuri salah satu batu mirahnya.
Batu mirah itu harus didapatkan kembali tanpa melibatkan polisi supaya skandal tersebut tidak terekspos ke publik.
Lalu apa hubungannya dengan Natal? Kasus tersebut dipecahkan oleh Hercule Poirot dalam perjamuan Natal.
Tentu saja seperti biasa lengkap dengan berbagai adegan menegangkan sepanjang cerita.
Jika kamu ingin menyambut Hari Natal 2022 ini dengan menikmati cerita detektif, maka kamu bisa membaca cerita ini yang sudah diterjemahkan oleh penerbit Gramedia (Cetakan Kelima 2013).
Selain itu, dalam buku Skandal Perjamuan Natal, kamu juga bisa menikmati 5 cerita detektif lain karya Agatha Christie, yaitu “Misteri Peti Spanyol”, “Yang Tak Diperhitungkan”, “Buah Blackberry”, “Mimpi”, dan “Greenshaw’s Folly”.
Selain membeli edisi cetaknya yang beredar di pasaran, kamu juga bisa membacanya gratis edisi buku elektroniknya di Ipusnas.
3. Pembunuhan di Malam Natal
Jika kamu ingin membaca cerita detektif bertema Natal karya Agatha Christie yang lebih panjang dari “Skandal Perjamuan Natal”, maka kamu bisa memilih novel Perjamuan di Malam Natal.
Judul asli novel ini Hercule Poirot’s Christmas dan diterbitkan pertama kali tahun 1938.
Novel detektif Pembunuhan di Malam Natal menyajikan kasus terbunuhnya tuan rumah perjamuan Natal keluarga, milyuner Simeon Lee, di ruang terkunci.
Kasus ini menegangkan karena susahnya menebak bagaimana cara pembunuhan dilakukan dan anggota keluarga yang bisa menjadi tersangka lumayan banyak.
Tak mengherankan jika novel ini biasa dikategorikan sebagai salah satu karya utama Agatha Christie.
Novel ini sudah diterjemahkan oleh penerbit Gramedia sejak tahun 1984 dan sudah mencapai cetak ulang kesepuluh pada tahun 2018.
Jika ingin membacanya gratis, kamu bisa mendapatkannya di Ipusnas. Semoga tidak antri ya.
4. Tart di Bulan Hujan
“Tart di Bulan Hujan” adalah judul cerpen sastrawan sekaligus kritikus Bakdi Soemanto yang sekaligus dijadikan judul antologi cerpennya.
Cerpen tersebut semula dipublikasikan di koran Kompas pada tanggal 18 Desember 2011.
Selanjutnya cerpen tersebut dibukukan bersama 24 cerpen lainnya dan diterbitkan pada tahun 2014.
Cerpen “Tart di Bulan Hujan” dibuka dengan karakter Sum mengatakan harga “roti besar yang diberi gula” berbentuk mawar dan berukuran besar kira-kira cukup untuk makan satu keluarga.
Harga roti tersebut adalah 375 ribu rupiah. Uncok, suaminya, mengomentari angka itu sebagai “mahal amat”.
Uncok juga heran Sum pengen beli roti buat apa, sementara buat makan nasi saja mereka susah.
Sum cuma kerja di home stay dengan gaji 250 ribu sebulan, sementara Uncok sopir bus.
Sepanjang cerita, dikisahkan Sum yang berkali-kali membayangkan betapa bahagianya anak yang diberi kue ulang tahun itu.
Sum kemudian menabung sampai dua tahun. Lalu apakah Sum berhasil membeli kue itu? Siapa sebenarnya anak yang ingin dia beri kue ultah?
Cerita dikisahkan dengan gaya bahasa sederhana dan memikat.
Perjalanan Sum mengumpulkan uang dan gambaran situasi sosial dan keagamaan yang harus dia alami bisa menyebabkan kita sebagai pembaca cerpen ini ikut terharu seperti Sum di akhir cerita.
Buku Tart di Bulan Hujan masih bisa ditemukan di pasaran pada tahun 2022 ini.
Akan tetapi jika kamu ingin membacanya sekarang juga maka kamu bisa mengaksesnya di Ipusnas.
5. Mawar di Tiang Gantungan
“Mawar di Tiang Gantungan” adalah judul cerpen Agus Noor yang pertama kali dipublikasikan di koran Kompas pada tanggal 21 Desember 2008.
Cerpen tersebut kemudian dibukukan bersama 13 cerpen lain karya penulis berbeda-beda dan dijadikan judul antologi, Mawar di Tiang Gantungan (Sekumpulan Cerita Natal di Akhir Desember) oleh penerbit Kompas pada tahun 2017.
Cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” karya Agus Noor mengisahkan seorang pelacur cantik bernama Mawar.
Pengisahnya adalah perempuan pengemis tua buta yang bertutur menggunakan sudut pandang orang pertama Aku.
Kedua karakter tersebut sama-sama mengalami masa lalu tragis yang menjadi penyebab kondisi ekonomi mereka yang buruk pada masa kini.
Lalu suatu hari Mawar ditangkap petugas patroli. Dia disekap dan diperkosa bergiliran di gudang, lalu dia mengamuk membunuh salah seorang pemerkosanya.
Akan tetapi berita yang disebarkan ke media dibalik sampai akhirnya Mawar disebut sebagai psikopat yang selama ini diburu.
Dia kemudian diarak ke alun-alun, dicambuk, dirajam, lalu digantung dan dijadikan tontonan.
Lalu besoknya, sehari setelah Hari Natal, mayat Mawar tiba-tiba hilang.
Apa yang terjadi dengan mayat itu? Karakter Aku mengisahkan peristiwa itu sebagai penutup cerita.
Cerpen ini asyik untuk dinikmati baik karena gaya bahasa Agus Noor yang puitis ataupun penggambaran berbagai adegan yang mengalir dengan rinci.
Cerpen-cerpen lain yang ada dalam antologi ini juga bertema Natal. Secara berurutan, “Ia Berharap Jemputan Natal Ini Tidak Batal” (Sukma Sasmito), “Santa” (Bondan Winarno), “Misteri Kota Ningi” (Seno Gumira Ajidarma), “Ing Ratri” (Bre Redana), “Pelayanan Kudus” (Bre Redana), “Doa Natal” (Bre Redana), “Parousia” (Agus Noor), “Ada Cerita di Kedai Tuak Martohap” (Timbul Nadeak), “Tart di Bulan Hujan” (Bakdi Soemanto), “Ibu Pulang” (Dewi Ria Utari), “Requiem Kunang-Kunang” (Agus Noor), “Tenggat Waktu” (Djenar Maesa Ayu), dan “Pohon Mati” (Dewi Ria Utari).
Selain tersedia dalam buku cetak, buku ini juga tersedia dalam bentuk buku elektronik di Ipusnas.
Demikian 5 Fiksi bertema Natal yang bisa kamu jadikan pilihan menarik untuk dibaca menyambut hari Natal 2022 ini.
Jika kamu suka cerita detektif maka kamu bisa memilih novel Agatha Christie.
Atau jika kamu ingin menikmatinya dalam cerita-cerita pendek maka kamu bisa memilih membaca cerpen Agus Noor dan karya cerpenis-cerpenis lain dalam antologi Mawar di Tiang Gantungan.