Pelaku Video Wanita Bercadar Ciwidey Suami Istri, Kok Bisa?
- Pixabay / mohamed_hassan
Mindset –Masih ingat video wanita bercadar memamerkan area sensitif di kebun teh Ciwidey, Sobat Mindset? Beberapa waktu video asusila itu sempat viral di medsos.
Pada Senin (22/5), para pelaku adegan cabul tersebut sudah ditangkap polisi. Wanita bercadar dan pria yang merekam adegan wanita bercadar itu buang air kecil ternyata merupakan pasutri.
Menurut keterangan wanita bercadar tersebut, DM (27), dia diminta oleh suaminya, RM (42), untuk melakukan pornoaksi sebagaimana yang kemudian terekam dalam video viral.
Adapun RM mengaku semula hanya iseng dan meniatkan video syur tersebut untuk arsip dan konsumsi pribadi. Tetapi kemudian karena butuh uang, video tersebut dijual di medsos.
Berapa harga video syur tersebut?
Sebagaimana diberitakan oleh Viva pada Rabu (24/5), 1 video dijual dengan harga 100 ribu sampai 350 ribu.
Hukum Suami Pamer Aurat Istri
Pemeran video wanita Bercadar di Kebun Teh Ciwidey ditangkap Polisi.
- VIVA- tvOne/Suhendar
Dalam Islam, jangankan memamerkan dan menjual video porno istri, sekadar membocorkan rahasia kamar atau rahasia ranjang saja sudah diancam hukuman yang sangat berat.
Berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa manusia yang menyebarkan hal tersebut, baik penyebar tersebut merupakan pihak suami ataupun pihak istri, merupakan seburuk-buruk manusia di Hari Kiamat.
Dengan demikian, seorang suami harus menggauli istrinya dan demikian juga sebaliknya, kemudian menutup rapat-rapat segala rahasia yang saling mereka ketahui.
Rahasia kamar yang haram disebarkan tersebut meliputi segala hal, baik ucapan, tindakan, ataupun seperti zaman sekarang berupa foto atau video bagian tubuh yang merupakan aurat.
Video viral wanita bercadar di Ciwidey.
- Ist
Lalu kenapa bisa ada suami seperti RM yang tega menjual rahasia istrinya hanya demi uang 100-350 ribu?
Ada sebuah hadis nabi yang sangat populer berbunyi kadza al-faqru ayyakuna kufran. Artinya, kemiskinan atau situasi fakir itu dekat pada kekufuran.
Kufur bisa bermakna melanggar perintah Tuhan dan ketiadaan rasa syukur. Dengan kata lain, orang yang memiliki kesulitan ekonomi sangat rentan digoda melakukan tindakan yang dilarang oleh agama hanya supaya kebutuhan ekonominya terpenuhi.
Di saat yang sama, tindakan semacam itu juga menunjukkan ketiadaan rasa syukur atas nikmat, baik itu nikmat diberi kehidupan, nikmat memiliki pasangan, ataupun nikmat-nikmat yang lain.
Demikian kira-kira pandangan Islam terkait fenomena wanita bercadar Ciwidey dan suaminya yang merekam dan menjual video mesum hanya karena dorongan ekonomi.
