Keutamaan Tarawih Malam ke-18, Bukan Hanya Bagi Kita Tapi Juga Orang Tua
- freepik.com
Mindset –Manusia hanya merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk menjalankan berbagai macam ibadah dan amal kebaikan.
Manusia juga menjadi wakil Tuhan atau khalifah di atas bumi ini. Tuhan, sebagai pencipta, biasa disebut sebagai Khaliq.
Karena kita sekadar makhluk maka segala penilaian terhadap ibadah kita, bahkan hidup dan mati kita bergantung pada kasih sayang Allah Swt.
Dengan demikian, sepanjang kita hidup di dunia ini betapa pentingnya peran keridaan Tuhan. Kita juga biasa memohon keridaan Tuhan dalam doa kita tiap akan melakukan apa pun.
Dengan berdoa memohon keridaan Tuhan, kita bisa mengharapkan bukan hanya kehidupan di akhirat yang penuh kenikmatan, tetapi juga kehidupan di dunia bisa kita jalani dengan lancar.
Jika ditinjauh dari sisi etimologi atau asal-usul kata, Sobat Mindset, salat bermakna doa. Demikian juga halnya salat tarawih.
Ilustrasi Orang Berdoa
- Pixabay / andsproject
Jumlah doa tentu bervariasi sangat banyak, sesuai dengan jumlah keinginan manusia. Nah, tahukah Sobat Mindset bahwa salah satu keutamaan salat tarawih adalah keridaan Allah Swt?
Keutamaan tersebut merupakan keutamaan tarawih malam ke-18. Pada malam ke-18 kita berarti menginjak malam ke-3 membaca doa qunut di akhir rakaat salat witir.
Dikatakan bahwa orang yang menjalankan tarawih malam ke-18 maka dia akan diseru oleh malaikat. Apa yang diserukan?
Bahwa dia telah Allah ridai. Bukan hanya dia saja, tetapi juga kedua ibu dan bapaknya juga Allah Swt ridai.
Dengan demikian, tanpa kita ucapkan pun salat tarawih malam ke-18 sudah merupakan doa memohon keridaan Tuhan untuk kita dan ibu bapak.
Dengan keridaan tersebut, pahala puasa Ramadhan kita di siang harinya, pahala tadarus, pahala tarawih dan segala amal kebaikan kita mendapatkan balasan yang semestinya.