Raden Ayu Lasminingrat di Google Doodle 29 Maret 2023, Apa Saja Jasanya?

Google Doodle Raden Ayu Lasminingrat
Sumber :
  • Google

Kemiripan nama dua sekolah tersebut bukan tanpa hubungan. Raden Ayu Lasminingrat adalah salah satu tokoh yang berjasa mendorong Raden Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri. Keduanya berhubungan akrab seperti ibu dan anak yang sama-sama memiliki cita-cita memperjuangkan hak-hak perempuan. 

5 Jasa Kartini, Penting untuk Bahan Renungan Hari Kartini 2024

Raden Ayu Lasminingrat dan suaminya ikut membujuk Bupati Bandung saat itu, R.A.A. Martanagara supaya meluluskan keinginan Raden Dewi Sartika mendirikan sekolah. Raden Dewi Sartika cenderung kesulitan mendapat izin karena beliau putri lawan politik sang bupati. 

Pada awal-awal pendiriannya, Sakola Kautamaan Istri terbatas hanya bagi kalangan priyayi sunda saja. Di sekolah tersebut diajarkan materi membaca, menulis, dan pemberdayaan perempuan, termasuk berbagai keterampilan khusus perempuan.

Mengenal James Baldwin, Penulis dan Aktivis Hak Sipil yang Diabadikan dalam Google Doodle

Sebenarnya, jauh sebelum momen tersebut, sejak 1879, Raden Ayu Lasminingrat aktif menyadur cerita anak-anak yang dijadikan buku bacaan wajib di sekolah resmi seperti HIS, misalnya dongeng-dongeng Grimm bersaudara, ke dalam bahasa Sunda untuk dijadikan bahan bacaan pelajaran Sunda. Selain itu, beliau juga menulis karya sendiri. 

Sakola Kautamaan Istri terus berkembang sampai akhirnya disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1913. Dua tahun sebelumnya, jumlah murid sekolah tersebut naik drastis mencapai 200 orang sehingga harus dibangun 5 kelas baru. 

Google Doodle 29 Januari 2024 Memajang Perempuan Berhijab, Siapakah Dia?

Dua dekade kemudian, Sakola Kautamaan Istri semakin berkembang sampai memiliki cabang di berbagai wilayah yaitu di Wetan Garut, Bayongbong, dan Cikajang. Kelak pada era Jepang, Sakola Kautamaan Istri berubah menjadi Sekolah Rakyat (SR) dan menerima anak laki-laki. 

Setelah itu, sekolah tersebut mengalami dua kali perubahan, yaitu menjadi SDN Ranggalawe 1 dan IV pada tahun 1950 dan sejak tahun 1990 menjadi SDN Regol VII dan X.

Halaman Selanjutnya
img_title