Anime Uzumaki Gagal Penuhi Ekspektasi, Episode Kedua Dikecam Penggemar di Media Sosial

Mindset – Anime Uzumaki, adaptasi dari manga horor legendaris karya Junji Ito, akhirnya rilis di musim gugur ini, seiring dengan antisipasi tinggi dari penggemar. Meski episode pertama mendapat pujian, harapan tinggi penggemar tampaknya runtuh setelah tayangnya episode kedua. 

Kecewa dengan penurunan kualitas yang drastis, para penggemar segera meluapkan kekecewaan mereka di media sosial, dan kontroversi pun semakin memanas.

Penurunan Kualitas Mengundang Kritik

Sejak episode pertama tayang, Uzumaki dianggap berhasil menangkap atmosfer mencekam dari manga aslinya. Dengan animasi yang tajam dan desain visual yang menyerupai panel-panel ikonik karya Junji Ito, episode perdana memberikan harapan tinggi akan keberhasilan adaptasi ini.

Namun, episode kedua menjadi antiklimaks ketika kualitas animasi dan alur cerita turun drastis. Penggemar segera bereaksi di media sosial, dan tagar #Uzumaki memuncaki tren di berbagai platform.

Penggemar menyebut bahwa penurunan kualitas ini sangat terlihat dari pergerakan karakter yang kurang halus, detail yang hilang, dan pencahayaan yang terasa datar.

Banyak yang membandingkannya dengan episode pertama dan menyebut bahwa perubahan staf produksi mungkin menjadi alasan utama penurunan ini. 

Kekecewaan Penggemar Anime Uzamaki Menggema di Media Sosial

Salah satu cuitan viral dari pengguna X (dulu Twitter), @AwestruckVox, menunjukkan bagaimana penggemar merasa kecewa dengan perubahan mendadak ini.

Dalam cuitan yang mendapatkan ribuan interaksi, banyak yang menyuarakan hal serupa—bahwa episode kedua benar-benar tidak sesuai dengan ekspektasi.

Meme dan keluhan terus beredar, dan semakin banyak yang meragukan kelanjutan serial ini.

Masalah Produksi Menghantui Uzumaki

Menurut laporan dari AnimeNewsNetwork, episode kedua mengalami perubahan besar pada tim produksinya. 

Beberapa staf kunci dilaporkan telah digantikan, termasuk perubahan pada sutradara. 

Bahkan, sebagian besar animasi dikabarkan dikerjakan oleh studio outsource di China, yang menambah alasan kuat mengapa kualitasnya berbeda.

Ini tentu menjadi masalah yang mengganggu penggemar setia, mengingat adaptasi dari karya Junji Ito ini telah melalui proses yang panjang dan penuh tantangan.

Tantangan Adaptasi Karya Junji Ito ke Layar Kaca

Ini bukan kali pertama karya Junji Ito mengalami tantangan dalam proses adaptasi. Beberapa adaptasi sebelumnya, seperti Junji Ito Collection dan Junji Ito Maniac, juga mendapat reaksi yang beragam. 

Meskipun beberapa episode berhasil mereproduksi ketegangan dan kengerian dari manga, hasil keseluruhannya sering kali dianggap kurang konsisten.

Penggemar kerap berharap agar adaptasi terbaru bisa melampaui kualitas sebelumnya, tetapi tampaknya tantangan tersebut masih jauh dari terpenuhi. *RCH