Kitab Dardir Mi’raj Rujukan Kisah Isra Mikraj yang Populer, Yuk Intip Isinya
- Tokopedia
Mindset –Kisah Isra Mi’raj yang dijalani oleh Nabi Muhammad saw banyak sekali dikisahkan dalam buku-buku. Baik buku tersebut merupakan buku klasik karya ulama-ulama Islam, ataupun buku-buku karya para akademisi kontemporer. Kadang kala ada perbedaan-perbedaan kecil antara satu versi dengan yang lainnya.
Salah satu rujukan kisah Isra Mikraj yang sangat populer adalah kitab Dardir Mi’raj. Kitab ini juga merupakan rujukan utama di pesantren-pesantren di Indonesia dan biasa dipelajari oleh santri-santri lintas usia. Kitab ini termasuk kitab klasik dan memang berukuran tipis sehingga tidak melelahkan pembaca.
Salah satu contoh lain popularitas Dardir Mi’raj adalah kitab ini juga yang dijadikan rujukan oleh penulis kisah Isra Mi’raj dalam bentuk nadoman berbahasa Sunda. Selain itu, sekarang ini sudah banyak juga terjemahan buku ini dari berbagai penerbit di Indonesia sehingga membuat popularitasnya juga semakin tinggi.
Baca Juga Kisah isra Mi'raj dalam Bentuk Puisi di Tatar Sunda Ciamis
Kitab Dardir Mi’raj adalah karangan ulama Mesir yaitu Imam Sidi Abi al-Barakat Ahmad Muhammad al-Adawi ad-Dardir. Kitab tersebut merupakan syarah atau penjelas untuk kitab Qishshotul Mi’raj karya Imam Najmuddin al-Ghaiti. Imam Najmuddin al-Ghaiti juga sama merupakan ulama Mesir.
Kitab Dardir Mi’raj ringkas dan menuturkan kisah Isra Mi’raj dengan mengalir. Kitab ini dimulai dengan kata baynama yang menerangkan pada suatu saat, kira-kira analog dengan penggunaan frasa pada zaman dahulu kala dalam dongeng. Oleh sebab itu kitab ini juga kadang disebut kitab Bainama.
Kisah Isra Mikraj versi Dardir Mi’raj ini dimulai dengan momen ketika Nabi Muhammad saw sedang tidur di Hijir Ismail dekat Ka’bah. Beliau kemudian didatangi oleh Malaikat Jibril dan Mikail. Selain itu juga ada Malaikat Israfil.