Puisi Palestina Karya Penyair Terkenal Indonesia, Renungan Menjelang Ramadan

Senja di Palestina
Sumber :
  • Pixabay / krystianwin

MindsetPalestina hari ini sedikit mereda setelah kabar terkini Palestina 3 hari yang lalu kekejaman tentara Israel menembaki warga Palestina yang antri makanan. 

6 Fakta Penting tentang Talmud Yahudi, termasuk Sosok Penyusunnya

Sikap para pemimpin dunia terhadap konflik Palestina-Israel juga sudah semakin jelas, termasuk Amerika Serikat.

Tanggal 20 Ferbruari 2024, Amerika Serikat mengusulkan gencatan senjata temporer dalam resolusi Dewan Keamanan PBB

5 Ajaran Mengerikan Yahudi dalam Kitab Talmud, Termasuk Anjuran Prostitusi

Meski gencatan senjata tersebut bersifat temporer, tetapi tentu menjanjikan situasi yang lebih baik daripada perang yang terus-menerus. 

Puisi Palestina karya Penyair Indonesia

Ilustrasi Puisi

Photo :
  • freepik.com
Nuzulul Quran atau Lailatul Qadar Sama-sama Saat Turunnya Al-Quran?

Konflik Palestina-Israel yang sudah berakar lama dan berulang kali mengalami pasang surut merupakan duka dunia.

Duka tersebut telah mendorong para penyair Indonesia untuk berkali-kali pula menulis puisi Palestina. 

Salah satu penyair Indonesia yang menulis puisi Palestina adalah penyair terkenal Ali Hasjmy

Selain merupakan penyair, Ali Hasjmy juga pernah menjadi gubernur Aceh

Puisi Palestina karangan Ali Hasjmy berjudul “Oh Palestina” dan ditulis pada tahun 1939. 

Puisi tersebut diperuntukkan para mujahidin Palestina yang memang pada tahun-tahun tersebut pun sudah mengalami konflik dengan militer Israel.

Ilustrasi Perdamaian Palestina dengan Israel

Photo :
  • Pixabay / heathertruett
 

Puisi Palestina karya Ali Hasjmy tidak terlalu pendek ataupun panjang, yaitu sebanyak enam bait dengan masing-masing bait terdiri dari empat baris. 

Puisi dibuka dengan ungkapan simpati terhadap situasi buruk yang sedang melanda Baitulmaqdis

Dalam baris-baris selanjutnya, ditunjukkan keprihatinan terhadap masa depan yang dihadapi oleh para penduduk Palestina.

Selanjutnya digambarkan juga pengakuan bahwa meski terpaut jauh secara geografis, tetapi sesama Islam merupakan saudara. 

Kemudian puisi ditutup dengan doa bahwa semoga penduduk Palestina pada akhirnya berbahagia dan memperoleh “kemenangan sejati”.

Jika melihat bahwa konflik Palestina-Israel kini menjadi perhatian dunia, kita semua hanya bisa mendoakan semoga konflik tersebut benar-benar segera berakhir. 

Dengan demikian, umat Islam Palestina bisa menyambut kedatangan bulan Ramadan dengan bahagia seperti umat Islam Indonesia.