Sapi Betina Merah di Israel Tanda Kiamat? Ini Penjelasan Kitab Suci
- Pixabay / FotoRieth
Mindset –Kisah lahirnya sapi betina merah baru-baru ini di Israel menjadi berita viral yang menghhebohkan dunia.
Kisah tersebut dibagikan oleh Temple Institute atau Machon HaMikdash, satu organisasi di Israel yang fokus dalam upaya membangun Third Temple.
Third Temple atau Bait Ketiga merujuk pada rancangan Pembangunan ulang Bait Allah di Yerusalem.
Uniknya, paparan Temple Institute menghubungkan sapi merah tersebut dengan ramalan tentang akhir zaman dalam tradisi Kristen dan Yahudi.
Akan tetapi benarkah sapi betina merah memang merupakan salah satu tanda kiamat atau akhir zaman?
Ada banyak tanda kiamat dalam Islam, dari mulai tanda-tanda kiamat sugra sampai tanda kiamat kubra.
Dalam versi Islam, lahirnya sapi betina berwarna merah sama sekali tidak termasuk tanda-tanda kiamat.
Sementara, dalam versi Kristen dan Yahudi, ada satu ayat dalam Perjanjian Lama yang memang menyebut sapi betina merah.
Akan tetapi Kitab Bilangan 19:2 tersebut tidak menyebutkannya dalam konteks tanda-tanda kiamat, melainkan terkait ritual penyucian berupa pengorbanan sapi betina merah.
Dalam versi Islam juga sebenarnya disebutkan kisah sapi betina Bani Israil, bahkan sampai-sampai dijadikan nama salah satu surah, yaitu Surah Al Baqarah (Sapi Betina).
Tapi lagi-lagi versi Islam kembali berbeda. Dalam Surah Al Baqarah ayat 69 disebutkan bahwa warna sapi itu kuning tua, bukan warna merah seperti dalam Perjanjian Lama.
Sapi tersebut akan dikurbankan untuk menjadi sarana Nabi Musa menghidupkan orang mati supaya bisa memberi kesaksian tentang siapa yang membunuhnya.
Jadi, menyangkutkan sapi betina merah dengan tanda-tanda kiamat sebenarnya tidak memiliki dasar eksplisit dalam kitab suci mana pun.
Tetapi bisa saja keyakinan tersebut berdasarkan tafsir kepercayaan tertentu sebagaimana yang dilakukan oleh Temple Institute.