Kenapa Honda Jazz yang Populer Justru Disuntik Mati? Ini 3 Alasannya!
- Ist
Mindset – Honda Jazz sempat menjadi idola anak muda Indonesia. Namun kenapa mobil populer ini malah disuntik mati? Ini 3 alasan utamanya yang jarang diketahui!
Siapa yang tidak kenal Honda Jazz? Hatchback ikonik ini pernah menjadi simbol gaya hidup dinamis bagi anak muda Indonesia.
Desainnya yang ramping, sporty, serta fitur yang mumpuni, menjadikan Honda Jazz primadona di jalanan.
Namun anehnya, meski masih sangat populer, Honda Prospect Motor (HPM) memutuskan menghentikan produksi Jazz di Indonesia pada 2021, menggantinya dengan Honda City Hatchback RS.
Mengapa Honda Jazz Disuntik Mati?
Mengapa mobil sekeren ini justru disuntik mati? Ternyata, ada tiga alasan logis yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Ini penjelasannya:
1. Penjualan yang Terus Merosot
Keunggulan Honda Jazz GE8.
- Ist
Meski terkesan selalu populer, data penjualan Honda Jazz berkata lain. Di masa keemasannya tahun 2005, Jazz mencetak angka penjualan fantastis, yakni 32.241 unit.
Namun, tren itu tidak bertahan lama. Dalam beberapa tahun terakhir, angka penjualannya merosot drastis:
- 2018: 14.270 unit
- 2019: 12.168 unit
- 2020: hanya 5.422 unit
Penurunan ini diperparah oleh pandemi COVID-19 dan persaingan yang semakin ketat dari rival seperti Toyota Yaris, Mazda2, hingga model-model crossover yang lebih diminati konsumen.
Harga Honda Jazz yang terus naik juga membuatnya kurang kompetitif di pasar hatchback.
2. Desain Generasi Terbaru Tidak Cocok untuk Pasar Indonesia
Tahun 2019, Honda meluncurkan Honda Jazz generasi keempat di Jepang. Namun desain barunya yang lebih imut, membulat, dan sederhana ternyata tidak sesuai dengan selera konsumen Indonesia, yang lebih menyukai desain sporty dan agresif.
Berdasarkan data internal HPM, dari 12.000 unit Honda Jazz yang terjual pada 2019, sekitar 97% pembelinya memilih varian RS — varian yang paling sporty.
Ini membuktikan, karakter sporty sangat penting untuk konsumen Indonesia. Melihat risiko gagalnya model baru, Honda memilih untuk tidak meluncurkan Jazz generasi keempat di Indonesia.
Sebagai gantinya, mereka menawarkan Honda City Hatchback RS, yang tampil lebih agresif dan memenuhi ekspektasi pasar lokal.
3. Ada Brio dan HR-V yang Menjadi Primadona Baru
Alasan Honda Brio Masih Jadi Raja Penjualan di Indonesia?
- Honda
Bisa dibilang, Honda sudah menyiapkan "pengganti" Honda Jazz, bahkan sebelum produksinya dihentikan.
Honda Brio — baik Brio Satya maupun Brio RS — menjadi mobil terlaris nasional, sementara HR-V sukses merebut pasar SUV kompak.
Dengan performa penjualan Brio dan HR-V yang sangat kuat, Honda tidak lagi bergantung pada Jazz untuk mendongkrak angka penjualan.
Artinya, meskipun Jazz harus mengakhiri kiprahnya, Honda tetap mampu menjaga dominasinya di pasar otomotif Indonesia.
Menyuntik mati Honda Jazz mungkin terasa emosional bagi penggemarnya, tetapi dalam dunia bisnis, keputusan ini sangat rasional. Penurunan penjualan, ketidakcocokan desain baru, serta munculnya produk-produk baru yang lebih diminati konsumen, membuat Jazz harus mengakhiri kisah manisnya di Indonesia.
Meski begitu, nama Honda Jazz akan selalu dikenang sebagai hatchback ikonik yang membentuk generasi muda di zamannya. *AT