Mirip Mobilio, Harga Lebih Mahal: Apakah Honda BR-V Layak Dibeli?

Mobil SUV Honda BR-V Prestige 2022.
Sumber :
  • Ist

Jakarta, Mindset – Honda BR-V tampil gagah dan punya fitur kekinian, tapi tetap saja disebut mirip Mobilio dengan harga lebih mahal. Apakah masih layak dibeli di 2025? Simak ulasannya berikut ini.

Kenapa Honda Jazz yang Populer Justru Disuntik Mati? Ini 3 Alasannya!

Jika menyebut nama Honda, yang langsung terbayang biasanya adalah desain stylish, resale value tinggi, hingga jaringan dealer luas di seluruh Indonesia. Namun, tak semua lini mobil Honda berhasil menancap kuat di hati konsumen. Salah satu contohnya: Honda BR-V.

Dikembangkan oleh Honda R&D Asia Pacific di Thailand, BR-V lahir sebagai jawaban atas kebutuhan pasar Asia Tenggara akan SUV tujuh penumpang.

Banjir Datang, Mobil Terendam: Ini Kerusakan Mengerikan dan Biaya Perbaikannya yang Bikin Melongo!

Tapi ironisnya, sejak awal kemunculannya pada 2016 hingga generasi kedua yang meluncur pada 2021, BR-V terus dihantui satu stigma: "Mobilio berotot."

Desain dan Citra Honda BR-V yang Terlalu Mirip dengan Mobilio?

Kenapa Honda BR-V Kurang Diminati? Ini 7 Alasannya!

Photo :
  • Honda
Suzuki XL7 vs Honda BR-V vs Mitsubishi Xpander Cross: Siapa Rajanya LSUV 3-Row di 2025?

BR-V generasi pertama kerap dicibir karena tampilannya yang dianggap terlalu menyerupai Mobilio—saudaranya dari segmen LMPV.

Lampu depan, bentuk bodi, hingga tarikan garis desainnya dinilai tidak memberikan identitas SUV sejati. Padahal, secara segmentasi, BR-V berada di kelas LSUV yang seharusnya tampil lebih tangguh dan maskulin.

Kritik semakin keras ketika banderol harga BR-V jauh lebih mahal dari Mobilio. Tahun 2017, BR-V tipe tertinggi dijual Rp261,5 juta, sedangkan Mobilio facelift hanya Rp243,5 juta.

Perbedaan harga yang signifikan ini membuat konsumen bertanya: “Kenapa harus bayar lebih, kalau tampilannya nyaris sama?”

Gen-2 Lebih Baik, Tapi Masih Ada Catatan

Honda tak tinggal diam. BR-V generasi kedua lahir dengan desain yang jauh lebih berkarakter. Gril besar berlapis krom, lampu LED, dashboard modern, serta fitur keselamatan canggih seperti Honda Sensing disematkan. Aura Mobilio pun mulai menghilang.

Namun, di balik wajah barunya, BR-V masih menggunakan mesin lama 1.5L L15Z1 yang tenaganya biasa saja, meski irit bahan bakar.

Fitur-fitur unggulan pun hanya tersedia di varian tertinggi (Prestige), sementara tipe lebih rendah minim perbedaan dari model sebelumnya.

Hal ini membuat konsumen merasa harga tidak sebanding dengan nilai (value for money).

Daya Saing dan Persaingan Ketat di Kelas LSUV

Pasar LSUV di Indonesia sangat kompetitif. BR-V harus bersaing dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Suzuki XL7, dan Mitsubishi Xpander Cross. Masing-masing kompetitor punya keunggulan masing-masing:

  • Xpander Cross dikenal nyaman dan punya resale value kuat
  • Suzuki XL7 punya harga lebih terjangkau dan diskon besar-besaran
  • Rush/Terios lebih familiar di segmen fleet dan wilayah urban

Sementara BR-V—meski membawa nama besar Honda—masih kesulitan menemukan keunikan yang bisa jadi daya tarik utama.

Harga Sparepart dan Aftermarket

Isu lain yang sering mencuat adalah harga sparepart BR-V yang relatif mahal. Bahkan, untuk komponen aftermarket seperti rear shockbreaker (Rexer), harga BR-V bisa dua kali lipat dari rivalnya.

Selain itu, ketersediaan part juga tidak sebanyak Rush atau Xpander, membuat biaya perawatan jangka panjang menjadi pertimbangan besar.

Harga Bekas Melempem, Beda dengan Ekspektasi Brand Honda

Eksterior Honda BR-V.

Photo :
  • Honda

Salah satu kekuatan Honda biasanya adalah harga jual kembali yang stabil. Tapi itu tidak berlaku untuk BR-V.

Pasar mobil bekas mencatat bahwa harga BR-V cenderung turun drastis dibandingkan dengan Xpander Cross atau XL7.

Ini jelas menjadi titik lemah bagi konsumen Indonesia yang sangat memperhatikan resale value sebelum membeli.

Honda BR-V Layak, Tapi Tidak Untuk Semua

Honda BR-V bukanlah mobil yang buruk. Ia menawarkan kabin lega, desain modern di generasi kedua, dan fitur keselamatan yang tak bisa diremehkan.

Namun, dengan harga yang lebih tinggi dari kompetitor, desain yang kurang ikonik, dan biaya kepemilikan yang relatif mahal, BR-V bukan pilihan terbaik di kelas LSUV—kecuali Anda adalah fanboy Honda sejati.

Jika kamu mencari SUV keluarga yang terjangkau, mudah dirawat, dan punya nilai jual kembali yang kuat, mungkin ada pilihan lain yang lebih bijak. *AT