Mobil Bekas Banyak PR? Waspadai 3 Tanda Ini Sebelum Membeli!

5 Mobil Sedan Bekas di Bawah 40 Juta.
Sumber :
  • Ist

Mindset – Membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan hemat, tetapi risiko "PR" (pekerjaan rumah) seperti perbaikan tak terduga sering kali mengintai.

Ford Everest vs Nissan X-Trail: Duel SUV Tangguh yang Pernah Jadi Andalan Eksekutif

Berdasarkan tips dari Uya, ahli otomotif di kanal Dokter Mobil, serta rekomendasi inspeksi profesional, simak tiga tanda kritis yang wajib diperhatikan agar tidak terjebak kendaraan bermasalah. Simak ulasan lengkapnya berikut ini!  

1. Cek Kondisi Kerangka: Waspadai Jejak Kecelakaan 

Menurut Uya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kerangka mobil.

Lebih Penting Mana, Ganti Oli Mesin Mobil atau Minyak Rem? Ini Jawaban Ahlinya!

"Jika kerangka tidak lurus, bisa jadi mobil pernah mengalami kecelakaan berat," ujarnya.

Perubahan struktur tulang atau kerangka, seperti bagian yang keriting atau tidak simetris, mengindikasikan perbaikan pascatabrakan yang tidak sempurna.  

Tips Inspeksi:  

Jangan Asal Beli! Ini 5 Ciri Mobil Bekas yang Bisa Bikin Kantong Jebol

- Gunakan cahaya matahari langsung untuk melihat perbedaan warna cat atau bekas dempul yang tidak merata .  

- Periksa sasis dan bagian bawah pintu untuk menghindari mobil bekas banjir, yang meningkat 20% sejak 2024 .  

- Data Asosiasi Perusahaan Inspeksi Kendaraan Bekas Indonesia (2025) menyebut 35% mobil bekas di pasar memiliki riwayat kecelakaan .  

2. Kebocoran Oli dan Kondisi Packing: Sinyal Kerusakan Tersembunyi  

Packing mesin yang basah atau bocor adalah alarm bahaya. Uya menegaskan, "Jika packing di sekitar cylinder head, karter oli, atau sambungan knalpot basah, mobil itu berisiko tinggi mengalami kebocoran oli berulang."

Kebocoran ini bisa disebabkan oleh seal rusak, filter oli tidak terpasang baik, atau keausan ring piston .  

Dampak yang Mungkin Terjadi:  

- Penurunan performa mesin dan risiko overheat akibat oli berkurang .  

- Biaya perbaikan seal atau gasket bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung tingkat kerusakan .  

Cara Mendeteksi:  

- Periksa rembesan oli di bawah mobil atau noda debu yang menempel di sekitar mesin .  

- Mintalah mekanik memeriksa kondisi timing belt dan sistem pendingin untuk memastikan tidak ada kebocoran .  

 

3. Asap Putih dari Knalpot: Tanda Kerusakan Internal Serius  

Asap putih tebal dari knalpot saat mesin hidup atau RPM tinggi adalah pertanda buruk. Uya mengingatkan, "Asap putih menandakan oli atau coolant terbakar di ruang mesin, seperti kerusakan ring piston, head gasket bocor, atau silinder blok retak."

Jika dibiarkan, kerusakan ini berpotensi memicu turun mesin yang biayanya bisa puluhan juta rupiah .  

Perbedaan Asap Normal vs. Berbahaya:  

- Putih tipis: Kondensasi air (normal saat mesin dingin).  

- Putih tebal + bau manis: Kebocoran coolant ke ruang bakar, indikasi head gasket bermasalah .  

Solusi:  

- Segera hentikan penggunaan mobil dan bawa ke bengkel untuk diagnosa kompresi mesin atau kebocoran sistem pendingin .  

Rekomendasi Tambahan dari Ahli  

  1. Test Drive di Berbagai Medan: Uji mobil di jalan bergelombang dan tanjakan untuk mengecek stabilitas suspensi dan respons mesin .  
  2. Verifikasi Dokumen: Pastikan STNK, BPKB, dan riwayat servis lengkap untuk menghindari mobil over kredit atau ilegal .  
  3. Gunakan Jasa Inspeksi Profesional: Layanan seperti HaloBengkel atau CarsCheck menyediakan pemeriksaan menyeluruh dengan garansi hingga 1 tahun .  

 

Membeli mobil bekas ibarat membeli "kucing dalam karung" jika tidak diiringi kehati-hatian. Dengan memerhatikan tiga tanda kritis di atas—kerangka tidak lurus, kebocoran packing, dan asap putih knalpot—Anda bisa mengurangi risiko "PR" mahal pascapembelian. Selalu libatkan ahli dan gunakan tools seperti kalkulator keuangan untuk merencanakan anggaran lebih realistis .  *AT