Milad HMI ke-76 dan Amanat Bung Karno 1965: "Mari Progresif, Mari Turba"

Aksi Massa HMI kecam represi aparat Polri di Dompu, 2022.
Sumber :
  • viva.co.id

3 Hakim Konstitusi Dissenting Opinion Putusan MK, Siapa dan Apa Isinya?

Salah satu poin yang disinggung Bung Karno mengulang pendapatnya mengenai Islam progresif, bukan Islam yang beku. Artinya, Islam menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Poin tersebut memang merupakan poin yang selalu diulang-ulang oleh Bung Karno. Sebagai kader mahasiswa yang secara khusus memeluk agama Islam, generasi HMI adalah generasi muslim yang harus berpikiran progresif revolusioner. 

5 Fakta tentang Dissenting Opinion Putusan MK, Baru Kali Ini Terjadi

Poin selanjutnya adalah keharusan mahasiswa untuk melakukan turba, turun ke bawah. Poin ini disinggung oleh Bung Karno terkait situasi panas perpecahan nasional yang terjadi setelah peristiwa Gestok atau Gerakan Satu Oktober. 

Bagi Bung Karno, sebuah negara nasional tersusun dari anasir yang berbeda dan bersatu. Dalam amanat yang disampaikan tidak lama setelah peristiwa Gestok itu, Bung Karno menyinggung suasana panas ketika pihak yang dianggap wakil komunisme, yaitu PKI, dibenturkan dengan pihak Islam. 

Ternyata Begini Status Suami Mokondo Menurut Imam Ghazali

Dalam hal ini, HMI dianggap oleh Bung Karno mewakili Islam. Melalui turba itu diharapkan para mahasiswa Islam bisa mengajak masyarakat Islam di daerah-daerah untuk memperlakukan pihak-pihak yang berbeda aliran politik, dalam hal ini PKI, sebagai manusia yang harus diperlakukan baik sebagai sesama manusia. 

Dua poin tersebut merupakan dua poin yang jelas masih sangat relevan untuk situasi zaman sekarang. Dalam ulang tahun yang ke 76, ormawa hijau hitam bisa merenungkan ulang mengenai keislaman dan humanisme yang diusung. 

Halaman Selanjutnya
img_title