7 Ungkapan Nabi Isa Untuk Hidup Positif, Salah Satunya Menjauhi Flexing
- freepik.com
Mindset –Nabi Isa as. adalah nabi ke-24 dari 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui namanya dalam Islam. Beriman kepada Nabi dan Rasul sendiri dalam Islam merupakan 1 dari 6 Rukun Iman.
Ungkapan-ungkapan Nabi Isa as. banyak merupakan nasihat puitis. Penulis Tarif Khalidi mengumpulkan ungkapan-ungkapan tersebut yang bisa ditemukan dalam berbagai literatur Islam.
Berbagai ungkapan atau nasihat Nabi Isa as. masih sangat relevan untuk direnungkan untuk kondisi saat ini. Berikut Mindset pilihkan 7 nasihat Nabi Isa as. yang bisa dijadikan motivasi di tengah puasa Ramadhan ini.
1. Menjaga Lisan
Beruntunglah orang yang selalu menjaga lidah, yang memiliki rumah sesuai kebutuhan, dan yang membersihkan dosa-dosa dia.
Salah satu anjuran yang banyak ditekankan oleh Nabi Isa as. adalah anjuran menjaga lisan dari mengucapkan kata-kata buruk.
Dalam kisah lain bahkan ketika beliau berpapasan dengan seekor babi, hewan perusak, beliau tidak mau memaki atau mengucapkan kata-kata buruk.
2. Memperbanyak Iktikaf
Jadikanlah masjid sebagai tempatmu tinggal dan jadikan rumahmu sekadar tempat persinggahan.
Ada banyak ungkapan nabi Isa terkait anjuran supaya tidak teperdaya oleh godaan dunia yang seolah-olah kekal padahal fana. Dalam ungkapan lain misalnya Nabi Isa juga menyatakan “jauhilah dunia dan janganlah kamu jadikan sebagai tempat tinggalmu."
Dalam ajaran Islam sendiri iktikaf di masjid, yaitu menetap di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan salat sunah, berzikir, dan tadarus sangat dianjurkan kapan pun.
Akan tetapi waktu yang paling diutamakan untuk iktikaf adalah pada 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan sebagaimana biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. dulu.
3. Orang Paling Celaka
Orang yang paling celaka adalah ulama yang melakukan kesalahan.
Maksud dari ungkapan tersebut adalah karena ulama adalah panutan. Jika seorang ulama melakukan kesalahan maka akan ada banyak orang lain melakukan kesalahan sama karena meniru ulama tersebut.
4. Cinta Surga dan Takut Neraka
Cinta akan surga dan takut akan neraka bisa menumbuhkan kesabaran dalam kesengsaraan dan menghindarkan hamba Allah dari kesenangan duniawi.
Orang yang mengetahui bahwa akhirat, yaitu surga dan neraka, merupakan tempat hidup yang sesungguhnya dan kekal maka dia tidak akan terpesona oleh kehidupan dunia.
Sebaliknya, dia justru akan memperbanyak amal kebaikan selama hidup di dunia supaya bisa memetik buahnya kelak di akhirat.
5. Kekayaan Dunia Ini Fana
Simpanlah kekayaanmu di langit, karena hati manusia bertempat di mana harta kekayaannya berada.
Orang yang sadar bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara akan banyak melakukan ibadah dan amal kebaikan. Ibadah dan amal kebaikan itu akan menjadi tabungan kekayaan pahala dia.
Tabungan tersebut akan dia ambil kelak setelah Hari Kiamat. Tentu saat melakukan ibadah dan amal kebaikan juga harus ikhlas, yaitu tidak karena ingin pamer atau ria dan dipuji oleh orang banyak.
6. Jauhi Flexing
Cinta dunia adalah akar segala dosa. Kekayaan dunia merupakan suatu penyakit dahsyat.
Ketika Nabi Isa ditanya apa yang dimaksud dengan penyakit dahsyat tersebut, beliau menjawab bahwa pemilik kekayaan dunia tidak bisa menghindarkan diri dari rasa sombong dan membanggakan diri sendiri.
Selain itu, beliau melanjutkan, bahkan jika pemilik kekayaan dunia bisa menghindarkan diri dari hal tersebut, maka penimbunan kekayaan menjauhkan manusia dari mengingat Allah Swt.
7. Ajak Pendosa Bertobat
Seseorang yang melihat Nabi Isa as keluar dari tempat prostitusi kemudian bertanya: “Wahai Nabi Allah, apa yang kaulakukan di rumah perempuan itu?”
Nabi Isa as. lalu menjawab: “Jelas orang yang sakitlah yang dikunjungi seorang tabib.”
Ketika orang malah menjauhi para pendosa maka kemungkinan para pendosa itu bertobat akan semakin jauh.
Selain itu, hal tersebut juga bisa menjadi bibit munculnya perasaan sombong dan ria dalam diri kita bahwa kita lebih baik dari mereka, padahal yang bisa menilai status kesalehan manusia hanyalah Allah Swt.
Demikian 7 nasihat Nabi Isa as. yang sangat relevan untuk dijadikan bahan renungan saat Ramadhan 1444 H ini, Sobat Mindset.
Semoga semua itu menjadi dorongan bagi kita semua untuk menjadi manusia yang lebih baik dan menjalani hidup positif.