Sttt! Bidadari Surga itu Childfree dan Mereka Awet Muda Loh

Ilustrasi. Bidadari Surga
Sumber :
  • Pixabay / darksouls1

Mindset –Dalam ajaran Islam, salah satu nikmat yang dijanjikan bagi orang yang masuk surga adalah kehadiran bidadari sebagai pasangan. Bidadari surga digambarkan memiliki fisik dan psikis yang sempurna, tidak memiliki kekurangan-kekurangan yang ada pada manusia dalam kehidupan dunia. 

5 Hal tentang Jalaluddin al-Suyuthi, Ulama yang Dikutip dalam Sidang MK Pilpres 2024

Maka tidak heran jika ajaran Islam meyakini usia para penghuni itu sebaya. Ada hadis nabi yang populer tentang kisah nenek tua yang minta didoakan masuk surga, kemudian Nabi menjawab bergurau bahwa surga tidak mungkin dimasuki oleh nenek-nenek. 

Nenek tersebut kemudian menangis. Padahal yang dimaksudkan oleh Nabi adalah jika seorang nenek masuk surga maka dia tidak akan masuk surga sebagai seorang nenek tetapi akan kembali menjadi seorang gadis muda. 

8 Pintu Surga dan 8 Golongan yang Berhak Masuk Menurut Kitab Nusantara

Dalam kitab Ibnu Qayyim al-Jauziyyah disebutkan satu hadis Nabi yang mengatakan bahwa usia para penghuni surga itu tiga puluhan tahun (menurut tafsir Ibnu Abbas: 33 tahun) dan akan tetap demikian, tidak ada pengurangan ataupun penambahan. Orang yang masuk surga di bawah ataupun di atas usia itu, seperti si nenek, akan berubah menjadi usia segitu. 

Maka, kita bisa mengatakan bahwa bukan hanya para bidadari surga, tetapi memang semua penghuni surga itu awet muda. Terkait para bidadari surga, selain digambarkan memiliki kesempurnaan fisik, mereka juga digambarkan tidak mengalami haid dan selalu perawan.   

Apakah bidadari surga punya anak?

10 Efek Buruk Pelaku Gibah, Salah Satunya Tersiksa Saat Sekarat

Ilustrasi proses hamil dan melahirkan

Photo :
  • freepik.com

 

Ada hadis yang mengatakan bahwa jika seorang mukmin menginginkan anak di surga, maka kehamilan, kelahiran, dan pertumbuhannya hanya sesaat sebagaimana yang dia inginkan. Akan tetapi hadis tersebut menggunakan pengandaian “jika menginginkan”.

Artinya, bidadari surga memiliki kemampuan dan mungkin untuk melahirkan, tetapi tidak ada keinginan untuk itu. Tafsir yang dikutip dari mufassir Imam Jalaluddin as-Suyuthi ini merupakan tafsir menyatukan pendapat antara ulama yang mengatakan para bidadari di surga hamil dan melahirkan dengan ulama yang mengatakan sebaliknya. 

Tafsir tersebut juga dipertegas oleh sabda Nabi bahwa penghuni surga (ahlu al-jannah) tidak beranak di surga. Selain itu, hadis di awal dikomentari oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah sebagai hadis garib, yaitu hadis yang diriwayatkan hanya oleh seorang perawi. 

Jadi, apakah ada hubungan antara childfree-nya bidadari surga dengan awet mudanya mereka? 

Mungkin saja. Mari kita kembali ke hadis yang tadi disebutkan di awal. Dikatakan bahwa seandainya bidadari surga memiliki anak, maka proses kehamilan, kelahiran, dan pertumbuhannya hanya sesaat. 

Artinya, proses kehamilan dan kelahiran, hanya seketika, tidak seperti proses kehamilan dan kelahiran di dunia yang memakan waktu lama. Proses kehamilan di dunia tentu memiliki “kenikmatan”-nya sendiri, tetapi proses panjang tersebut juga memuat “kesusahan”, satu hal yang menjadi alasan utama mengapa ibu menempati posisi terhormat sebagaimana diungkapkan dalam hadis nabi. 

Demikian juga susahnya proses melahirkan yang biasa dikatakan sebagai pertaruhan antara hidup dan mati. Karena itu pula dalam Islam diyakini bahwa perempuan yang meninggal dalam proses melahirkan sesuai prosedur maka dia syahid akhirat.

Proses-proses tersebut ketika diandaikan terjadi di surga dihilangkan sifat “menyusahkan”-nya menjadi proses yang biasa. 

Baca Juga

Selanjutnya, proses pertumbuhan anak juga digambarkan hanya sesaat. Merujuk tafsir Syeikh Muhammad Abdurrahman al-Mubarakfury, pertumbuhan yang sesaat itu artinya si anak langsung mencapai usia matang yaitu 30 tahun. Sementara mengutip sebuah hadis nabi yang dimuat dalam kitab Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dikatakan bahwa semua proses tersebut diringkas hanya dalam waktu 1 jam. 

Surga adalah tempat yang hanya memuat kenikmatan, tidak ada rasa susah dan tidak ada yang tak mungkin. Dengan demikian, ketika kita melihat bahwa ada akselerasi masa kehamilan, melahirkan, dan membesarkan anak, hal tersebut menandakan bahwa masa lama sebagaimana biasa terjadi di dunia untuk 3 proses tersebut dipandang sebagai sesuatu yang, sebagaimana diungkapkan oleh Gitasav, memuat kesusahan. 

Sesuatu yang memuat kesusahan jelas merupakan salah satu faktor yang memungkinkan perubahan fisik seseorang menjadi tampak tua, aspek psikis memengaruhi aspek fisik manusia. Di dunia kita mudah melihat bahwa orang yang hidupnya susah maka fisiknya cenderung kelihatan lebih tua dari usia yang sebenarnya. 

Dengan kata lain, bahkan kalaupun tidak ada relasi sebab akibat antara childfree dengan awet muda pada bidadari surga, tetap saja proses memiliki dan membesarkan anak dipandang sebagai sesuatu yang memuat kesusahan yang, pada kasus bidadari dunia, berpotensi membuat mereka tidak awet muda.