Mengenal Munggahan, Tradisi Masyarakat Sunda Menyambut Ramadhan

Ilustrasi tradisi munggahan menyambut Ramadhan.
Sumber :
  • Pixabay

Budaya, Mindset – Sebelum puasa Ramadhan, masyarakat Indonesia memiliki banyak tradisi yang sudah diwariskan turun-temurun dan masih terus dilestarikan hingga saat ini. Salah satu tradisi yang masih sering dilakukan, khususnya di Jawa Barat, adalah munggahan. Apa sebenarnya munggahan itu?

Kapan Waktu Malam Lailatul Qadar Terjadi? Ini Pendapat Para Ulama Besar!

Munggahan merupakan tradisi masyarakat muslim Sunda sebelum puasa. Munggahan berasal dari kata "munggah" dalam bahasa Sunda yang berarti naik secara harfiah atau lebih tepatnya naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.

Melansir Wikipedia, munggahan adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun terakhir.

Apa Saja Fadhilah Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasan dari Hadis Nabi!

Tradisi munggahan juga bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan buruk saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam tradisi munggahan ini pada umumnya adalah melakukan silaturahmi.

Kegiatan yang dilakukan saat Munggahan

Jadwal Imsakiyah Wilayah Ciamis, Banjar, dan Pangandaran untuk Puasa Hari Pertama 12 Maret 2024

Kegiatan yang biasanya dilakukan dalam munggahan adalah berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling memaafkan, dan berdoa bersama.

Selain itu, sebagian umat Islam juga mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah yang dilakukan sehari sebelum puasa Ramadhan.

Masyarakat muslim Sunda yang merantau biasanya akan kembali ke kampung halaman mereka pada awal Ramadhan untuk melakukan tradisi munggahan bersama keluarga. 

Selain kegiatan di atas, tradisi munggahan juga dilakukan dengan cara membersihkan seluruh anggota badan yang diyakini sebagai bentuk amalan sunnah. 

Waktu pelaksanaan Tradisi Munggahan 

Waktu pelaksanaan tradisi munggahan biasanya dilakukan pada akhir bulan Syaban dalam kalender Islam, atau tepatnya sehari sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa tradisi munggahan dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan.

Dalam kesimpulannya, tradisi munggahan merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Sunda sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Selain sebagai bentuk rasa syukur dan membersihkan diri dari perbuatan buruk, munggahan juga menjadi momen silaturahmi dan kebersamaan keluarga yang tak terlupakan bagi masyarakat Sunda.