Mengapa Bulan Syakban disebut Bulan Al-Qur’an?
- Unsplash @grstocks
Mindset –Bulan Syakban adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Salah satu alasannya karena bulan ini diapit oleh bulan Haram, yaitu bulan Rajab, dan bulan suci, yaitu Bulan Ramadhan.
Bulan Sya’ban dalam bahasa lokal biasa disebut juga bulan Ruwah. Hal itu berkaitan dengan tradisi ziarah kubur dan mendoakan orang-orang yang sudah meninggal pada bulan Syakban.
Selain itu, bulan Syakban juga biasa disebut bulan ampunan, Sobat Mindset. Mengapa demikian? Karena pintu ampunan di bulan Syakban Allah Swt. buka seluas-luasnya.
Oleh sebab itu dalam bulan Syakban juga ada yang disebut Nisfu Syakban, yaitu pertengahan bulan Syakban. Ada praktik ibadah khusus biasa dilakukan pada siang dan malam hari Nisfu Syakban.
Nah, selain keutamaan-keutamaan tersebut, bulan Syakban juga biasa disebut bulan Al-Qur’an, Sobat Mindset.
Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa demikian? Bukankah Al-Qur’an dipercaya diturunkan pertama kali pada pertengahan bulan Ramadhan?
Kita misalnya biasa memperingati Hari Nuzulul Qur’an tiap tanggal 17 Ramadhan.
Akan tetapi sebutan bulan Al-Qur’an terhadap Bulan Syakban ternyata bukan berkaitan dengan turunnya Al-Qur’an. Sebutan tersebut berdasarkan pada beberapa hadis nabi.
Salah satu hadis tersebut diriwayatkan dari Anas bin Malik. Beliau mengisahkan bahwa salah satu aktivitas muslim menyambut bulan Syakban adalah membaca mushaf-mushaf Al-Qur’an.
Begitu rutinnya aktivitas tersebut dilangsungkan tiap tahun pada zaman dulu maka para ulama kemudian menyebut bulan Syakban sebagai bulan Al-Qur’an.
Selain itu, dikisahkan juga sebuah perumpamaan dari Abu Bakar al-Balkhi bahwa jika bulan Rajab adalah momen menanam, maka bulan Ruwah atau Syakban adalah momen menyiram.
Artinya, Bulan Syakban memang momen memperbanyak ibadah baik puasa sunah ataupun membaca Al-Qur’an. Pahalanya kelak akan sempurna dituai saat kita melakukan ibadah puasa wajib bulan Ramadhan.