Semarak Perayaan Maulid Nabi dalam Tradisi Lokal Ciamis

Grup Marawis anak-anak sedang melantunkan sholawat.
Sumber :
  • Unplash.com

Mindset – Dalam tradisi Islam, momen kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah salah satu momen yang biasa diperingati. Tiap-tiap daerah di Indonesia kemudian memiliki caranya sendiri-sendiri untuk memperingati momen tersebut. Kerap kali cara yang dilakukan merupakan bentuk asimilasi damai dengan tradisi lokal yang sudah ada sebelumnya. 

Optimisme Bupati Ciamis: PSGC Menuju Liga I Setelah Keberhasilan di Porprov

Pada tahun 2022, tercatat ada 457 pondok pesantren yang terdaftar di Kabupaten Ciamis. Pondok-pondok pesantren tersebut biasanya juga menjadi penggerak acara peringatan maulid nabi yang dalam bahasa Sunda biasa disebut Muludan. 

Salah satu acara yang paling umum diselenggarakan adalah pembacaan kitab Barjanzi yang merupakan biografi Nabi Muhammad Saw.

Bupati Ciamis Bagikan Sembako dan Beasiswa Saat Tarling Ramadan, Warga Panumbangan Sumringah

Selain itu juga biasa dilakukan pembacaan kasidah Burdah yang merupakan biografi sekaligus puji-pujian terhadap Nabi Muhammad Saw. Biasanya juga dilakukan acara pengajian besar-besaran.  

Sementara itu, salah satu tradisi lokal Ciamis yang biasa dilakukan pada bulan Maulid adalah upacara adat Nyangku di Panjalu. Prosesi upacara adat tersebut memang dilaksanakan dengan menyucikan benda-benda pusaka peninggalan raja-raja Panjalu. Selain itu, tujuan utama pelaksanaannya juga adalah memuliakan para leluhur. 

Isi Kekosongan Jabatan, Bupati Ciamis Lantik 2 Dirut Perumda: PDAM Tirta Galuh dan BPR Galuh Ciamis

Namun, pelaksanaan acara tersebut yang rutin diselenggarakan pada bulan Maulid juga menunjukkan kaitan antara tradisi tersebut dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Selain itu, pada masa lampau, tradisi Nyangku juga disebut digunakan oleh Prabu Sanghyang Borosngora sebagai salah satu media dakwah Islam. Dengan demikian, upacara adat Nyangku juga membawa pesan eratnya relasi antara agama dengan budaya di Kabupaten Ciamis sejak zaman para leluhur.