Benarkah Ada Kata Bahasa Indonesia dalam Al-Quran? Simak Penjelasannya

Perempuan Muslimah Membaca Al-Quran
Sumber :
  • Pexels | @thirdman

Mindset –Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan dalam bahasa Arab. Kitab suci ini tersusun dari 30 Juz yang terdiri dari 114 Surah dan merupakan sumber utama ajaran Islam.

Tafsir Cabul Rabi Yahudi dalam Talmud, Nabi Adam Pelaku Bestialitas

Al-Qur’an sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia dan beberapa bahasa daerah di Indonesia. Membaca terjemahan bisa membantu pemahaman khususnya bagi orang-orang yang tidak bisa berbahasa Arab. 

Akan tetapi terjemahan saja tidak cukup untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk mendukung pemahaman, para ulama menyusun tafsir Al-Qur’an.

5 Ajaran Mengerikan Yahudi dalam Kitab Talmud, Termasuk Anjuran Prostitusi

Dalam bahasa Indonesia juga sudah ada beberapa tafsir Al-Qur’an lengkap 30 juz karya para mufasir lokal.

Beberapa yang bisa disebut misalnya Tafsir An-Nur karya Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, dan Tafsir Al-Mishbah karya Prof. Quraish Shihab

5 Hal tentang Jalaluddin al-Suyuthi, Ulama yang Dikutip dalam Sidang MK Pilpres 2024

Tafsir Al-Mishbah karya Prof. Dr. Quraish Shihab

Photo :
  • mizanstore.com

Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab karena memang nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw diutus di Jazirah Arab.

Dengan demikian, supaya bahasa kitab suci tersebut bisa dipahami oleh manusia di sana, bahasa yang digunakan merupakan bahasa Arab.

Hal tersebut dijelaskan juga di dalam Al-Qur’an Surah Yusuf ayat 2:

Surah Yusuf ayat 2

Photo :
  • Al-Quran Kemenag Edisi Penyempurnaan 2019

Akan tetapi tidak ada bahasa yang benar-benar berdiri sendiri. Setiap bahasa selalu memuat diksi atau kata serapan dari bahasa lain. 

Serapan tersebut selalu ada karena bahasa digunakan untuk berkomunikasi. Sementara manusia tidak hanya berkomunikasi dengan orang dari satu daerah tetapi juga dari daerah-daerah lain yang menggunakan bahasa berbeda. 

Oleh sebab itu, meskipun Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, ada banyak kata serapan yang berasal dari bahasa ajam, atau bahasa non-Arab yang bisa ditemukan di dalamnya. 

Nah, jadi, benarkah ada juga kata serapan dari bahasa Indonesia dalam Al-Qur’an?

Serapan dari Bahasa Melayu dalam bahasa Arab

Kitab Suci Al-Qur

Photo :
  • Unsplash @grstocks

Ketika Al-Qur’an diturunkan, bahasa Indonesia jelas belum lahir, Sobat Mindset, karena bahasa Indonesia lahir pada abad 20. 

Akan tetapi bahasa yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia sudah ada, yaitu bahasa Melayu. Nah, di dalam Al-Qur’an memang tidak ada kata serapan bahasa Indonesia, tetapi menurut beberapa ahli ada kata serapan dari bahasa Melayu. 

Kata serapan dari bahasa Melayu yang ada di dalam Al-Qur’an adalah kata kafur. Kata tersebut bisa ditemukan dalam Surah Al-Insan ayat 5:

Surah Al-Insan ayat 5-6

Photo :
  • Al-Quran Kemenag Edisi Penyempurnaan 2019

Kafur atau Kapur dalam bahasa Indonesia mengutip KBBI, adalah bahan serbuk yang putih warnanya, diperoleh dari batu putih (sisa-sisa organisme laut) yang dibakar, digunakan sebagai campuran makan sirih, pemutih dinding, bahan obat-obatan, dan sebagainya. 

Lalu bagaimana bisa diksi kafur ada di dalam Al-Qur’an, Sobat Mindset? Dan benarkah diksi tersebut diserap bahasa Arab dari bahasa Melayu?

Berdasarkan catatan tertulis, wilayah Barus di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sudah menjadi sumber kapur dunia sejak abad ke-2 Masehi.

Kapur atau kamper merupakan salah satu komoditas perdagangan termasuk untuk para saudagar dari Timur Tengah. 

Sementara itu, merujuk pada buku Lobu Tua Sejarah Awal Barus istilah kafur sendiri sudah ditemukan dalam puisi-puisi yang dipercaya ditulis oleh para penyair Arab pra-Islam.

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa istilah kafur memang dikenal oleh masyarakat Arab dari kafur yang merupakan komoditas dari Barus.

Ilustrasi Minyak Kapur

Photo :
  • Pixabay / MarlyneArt
 

Sementara itu, merujuk pada buku The Foreign Vocabulary of the Qur’an disebutkan bahwa kemungkinan besar bahasa Arab menyerap kata kafur melalui bahasa Persia.

Artinya, kemungkinan bangsa Arab mengenal kafur dari komoditas kafur dari Barus yang mereka beli melalui para pedagang India.

Demikian penjelasan ringkas tentang istilah kafur dalam bahasa Arab yang ditemukan dalam Al-Qur’an dan merupakan kata serapan dari bahasa Melayu merujuk produk dari wilayah Barus, Indonesia.