Keputusan Berani Amorim: Korbankan Garnacho Demi Kemenangan Man United atas Ipswich Town, Langkah Tepat atau Blunder?
- Ist
Mindset – Manchester United kembali mencuri perhatian usai kemenangan 3-2 atas Ipswich Town di Old Trafford. Namun, bukan hanya hasil akhir yang menjadi perbincangan, melainkan keputusan berani sang pelatih, Ruben Amorim, yang menarik keluar Alejandro Garnacho sebelum jeda.
Langkah ini menimbulkan perdebatan: apakah keputusan Amorim adalah strategi jitu atau justru blunder yang bisa merusak moral tim?
Amorim dan Keputusan Kontroversialnya
Ruben Amorim resmi latih Manchester United.
- CentreDevils
Keputusan Amorim untuk menarik keluar Garnacho pada menit ke-43 dipicu oleh kartu merah Patrick Dorgu.
Dengan tim kehilangan satu pemain, Amorim memilih untuk memasukkan Noussair Mazraoui guna memperkuat pertahanan dan menjaga keseimbangan tim. Secara taktik, ini masuk akal.
Amorim mengubah formasi menjadi 5-3-1, memprioritaskan stabilitas lini belakang ketimbang serangan cepat yang biasa dilakukan Garnacho.
Namun, yang menarik adalah reaksi Garnacho. Alih-alih duduk di bangku cadangan setelah ditarik keluar, pemain asal Argentina itu langsung menuju ruang ganti, seolah mengindikasikan ketidakpuasan.
Ini bukan pertama kalinya Garnacho terlibat dalam situasi serupa. Pada Desember lalu, ia sempat dicoret dari skuad dalam laga derby melawan Manchester City karena performa buruk di latihan dan sikap yang kurang memuaskan.
Strategi atau Risiko yang Tidak Perlu?
Alejandro Garnacho, pemain Manchester United.
- X/@ManUtd
Dalam situasi seperti ini, keputusan Amorim memang memiliki dasar logis. Bermain dengan 10 orang membuat United harus lebih disiplin di pertahanan, dan mengganti pemain ofensif dengan bek adalah langkah standar dalam sepak bola.
Namun, mengganti Garnacho—pemain yang dikenal dengan kecepatan dan kemampuan duel satu lawan satu—juga berarti United kehilangan salah satu senjata utamanya dalam menyerang.
Amorim sendiri mengakui bahwa pilihannya mengandung risiko. "Kami harus memilih seseorang untuk keluar, dan itu keputusan saya," ujar Amorim dalam konferensi pers dikutip MindsetVIVA dari BBC, Kamis (27/2).
Namun, pertanyaannya adalah, apakah Garnacho benar-benar pemain yang harus dikorbankan?
Dengan Marcus Rashford kini berada di Aston Villa dan lini serang United yang tidak terlalu tajam, kehilangan Garnacho bisa dianggap sebagai kerugian besar.
Meskipun United berhasil menang, apakah kemenangan ini datang dengan harga yang mahal dalam hal dinamika tim dan kepercayaan pemain?
Dampak pada Hubungan Amorim-Garnacho
Amorim menyatakan bahwa ia akan berbicara dengan Garnacho terkait insiden ini. Hal ini mengindikasikan bahwa ada komunikasi yang harus diperjelas di antara keduanya.
Dalam klub sebesar Manchester United, menjaga harmoni dalam skuad sama pentingnya dengan hasil di lapangan.
Jika Garnacho merasa kecewa dan mulai kehilangan kepercayaan terhadap Amorim, situasi ini bisa berkembang menjadi permasalahan lebih besar.
Manchester United sudah sering menghadapi perpecahan di ruang ganti dalam beberapa tahun terakhir, dan Amorim tentu tidak ingin mengulang sejarah buruk itu.
Apa Selanjutnya untuk United?
Dengan kemenangan ini, Manchester United naik ke peringkat 14 di klasemen sementara Premier League, tetapi masih jauh dari zona Liga Champions.
Tantangan ke depan tidak mudah, dengan laga melawan Fulham di FA Cup dan Real Sociedad di Liga Europa yang akan menjadi ujian besar bagi Amorim.
Bagi Garnacho, pertanyaannya adalah bagaimana ia merespons kejadian ini. Apakah ia akan membuktikan diri dengan kerja keras di latihan dan performa luar biasa di pertandingan berikutnya? Ataukah insiden ini akan menjadi awal dari ketegangan antara dirinya dan Amorim? *AT