Haaland Kecewa, Man City Kalah Telak dari Sporting Lisbon: Apa yang Salah dengan Skuad Guardiola?
- X/@mancity & Premier League
Jakarta, Mindset – Kekalahan telak 4-1 yang diderita Manchester City dari Sporting Lisbon di Liga Champions pada Rabu malam (6/11) mencatatkan sejarah pahit bagi tim asuhan Pep Guardiola.
Ini menjadi kekalahan ketiga berturut-turut bagi Man City di semua kompetisi, sebuah catatan yang sangat jarang terjadi sejak musim 2017-18.
Kekalahan ini tidak hanya mengejutkan para penggemar. Tetapi juga memunculkan sejumlah pertanyaan besar tentang kondisi skuad yang sempat dianggap sebagai tim terkuat di Eropa.
Malam yang Buruk bagi Man City
Keputusan kontroversial yang mengarah pada tendangan penalti untuk Sporting pada babak kedua menjadi titik balik pertandingan ini.
Erling Haaland, yang telah menunjukkan ketajamannya sepanjang musim ini, gagal memanfaatkan peluang dengan menembak bola penalti tepat ke mistar gawang.
Sebelumnya, Sporting sudah unggul 2-1, dan Gol ketiga serta keempat mereka datang setelah City tampak kehilangan kendali permainan.
Seiring berjalannya waktu, momentum Man City semakin menurun.
Meskipun Guardiola merasa timnya telah bermain lebih baik dibandingkan kekalahan sebelumnya melawan Bournemouth, kenyataannya City tidak mampu menahan gempuran Sporting.
Striker andalan mereka, Viktor Gyokeres, menjadi pahlawan dengan mencetak hat-trick, sementara City tampak semakin rapuh dalam mempertahankan pertahanan.
Bernardo Silva: "Man City dalam Tempat Gelap"
Setelah pertandingan, kapten sementara City, Bernardo Silva, berbicara tentang situasi yang memburuk di ruang ganti.
''Kami sedikit berada di tempat gelap sekarang," ujar Silva dikutip MindsetVIVA dari Sports Mole, Rabu (6/11).
''Segalanya tampak salah, bahkan ketika kami bermain baik, kami tidak dapat mencetak gol dari peluang yang ada dan kebobolan terlalu mudah."
Pernyataan Silva ini mencerminkan rasa frustasi dalam tim yang terlihat kesulitan untuk bangkit dari rentetan hasil buruk yang mereka alami.
Meskipun tim tetap berada dalam posisi yang relatif baik di Premier League, Silva mengakui bahwa tim harus segera memperbaiki standar permainan mereka.
''Kami harus lebih baik, jelas,” tambah Silva.
Pep Guardiola: Optimisme di Tengah Kekalahan
Meskipun kekalahan ini cukup mengecewakan, Pep Guardiola tetap menunjukkan optimisme.
Ia tidak setuju dengan penilaian gelap yang diberikan oleh Silva, dan menegaskan bahwa ada banyak aspek positif dalam permainan City melawan Sporting.
''Kami bermain sangat buruk melawan Bournemouth, tetapi kami bermain baik malam ini," kata Guardiola. ''Yang kami sesali adalah kebobolan gol ketiga dan keempat, yang sebenarnya tidak perlu terjadi."
Guardiola juga menyebutkan bahwa meskipun Sporting bermain dengan sangat baik di awal babak kedua, City sebenarnya masih memiliki peluang untuk mencetak lebih banyak gol.
Namun, menurutnya, stabilitas emosional tim sangat terganggu setelah kebobolan gol ketiga yang mematahkan semangat mereka.
Tantangan Berat Guardiola
Guardiola mengakui bahwa musim ini akan menjadi tantangan berat bagi City, namun ia bertekad untuk tidak menyerah.
''Ini adalah tantangan yang sulit, tetapi saya ada di sini untuk menghadapinya," tegas Guardiola.
''Kami tahu ini akan menjadi musim yang berat, tetapi ini adalah kenyataan yang harus kami hadapi. Saya suka tantangan ini, saya ingin menghadapinya dan membangkitkan semangat pemain saya."
Dengan kekalahan ini, Guardiola dan tim Man City harus segera bangkit untuk menghadapi pertandingan berikutnya melawan Brighton & Hove Albion di Premier League.
Kekalahan empat kali berturut-turut adalah sesuatu yang belum pernah terjadi selama era kepelatihan Guardiola, dan pertandingan mendatang akan menjadi ujian besar bagi kebangkitan skuad ini.
Apa yang Salah dengan Skuad Guardiola?
Kekalahan beruntun ini membawa pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya salah dengan skuad Man City.
Apakah ada masalah taktis yang harus segera diperbaiki? Ataukah ini masalah mentalitas tim yang perlu segera diperbaiki?
Dengan sederet bintang seperti Haaland, Kevin De Bruyne, dan Phil Foden, sulit untuk membayangkan bahwa kualitas pemain menjadi penyebab utama.
Namun, ketidakstabilan emosional dan kekurangannya dalam mempertahankan fokus, terutama setelah kebobolan, mungkin menjadi titik lemah yang perlu diatasi oleh Guardiola jika ia ingin timnya kembali ke jalur kemenangan. *ATA