Ruud van Nistelrooy Bertekad Pertahankan Peran di Manchester United di Bawah Kendali Ruben Amorim
- Ist
Mindset – Manchester, Inggris Di tengah pergantian kepemimpinan di Old Trafford, nama Ruud van Nistelrooy kembali menjadi sorotan. Mantan penyerang ikonik Manchester United ini telah menyatakan ambisinya untuk mempertahankan perannya dalam tim pelatih. Meskipun Ruben Amorim dipastikan segera mengambil alih kursi kepelatihan dari Erik ten Hag.
Van Nistelrooy, yang sebelumnya sempat menjadi manajer sementara pasca pemecatan Ten Hag, berharap dapat terus berkontribusi bagi United di bawah Amorim.
Ruben Amorim, yang selama ini memimpin Sporting CP dengan berbagai prestasi, akan tiba di Old Trafford pada 11 November mendatang.
Kehadirannya diharapkan mampu membangkitkan kembali performa United yang tengah mengalami pasang surut.
Namun, meskipun Amorim diprediksi akan membawa beberapa staf pelatihnya dari Portugal, Van Nistelrooy tetap optimis bisa mempertahankan posisinya di tim pelatih United.
Berbicara kepada Premier League Productions, Van Nistelrooy mengungkapkan keyakinannya akan peluang untuk tetap berperan aktif dalam tim United.
Ia menyampaikan kepada mantan rekan setimnya, Paul Scholes, bahwa kesempatan bekerja di Manchester United sebagai pelatih merupakan langkah yang diambilnya dengan penuh pertimbangan.
“Bagi saya, ini adalah kesempatan yang fantastis. Saya sengaja memilih untuk datang ke sini dan membantu,” ujar Van Nistelrooy dikutip MindsetVIVA dari Manchester Evening.
Van Nistelrooy juga menekankan bahwa meskipun ia memiliki ambisi untuk menjadi manajer di masa depan, ia lebih memilih untuk mengesampingkan tujuan tersebut demi United.
“Saya hanya ingin bertahan dan melakukan yang terbaik. Itulah fokus saya saat ini,” tambahnya.
Dukungan dari Ruud van Nistelrooy, mantan striker ikonik Manchester United, menunjukkan kesetiaannya terhadap klub yang telah membesarkan namanya di dunia sepak bola.
Setelah diangkat sebagai manajer sementara menggantikan Erik ten Hag yang dipecat minggu lalu, Van Nistelrooy kini berharap tetap berkontribusi dalam staf kepelatihan meski klub akan kedatangan pelatih kepala baru, Ruben Amorim, dari Sporting CP.
Dalam pernyataannya, ia menekankan komitmennya untuk mendukung perubahan di Manchester United sambil mengesampingkan ambisi pribadinya sebagai manajer utama.
Ambisi yang Dipertaruhkan: Loyalitas atau Karier Manajemen?
Kedatangan Ruben Amorim, yang dijadwalkan mulai bertugas pada 11 November, membawa dinamika baru di tubuh staf pelatih.
Meski Amorim diperkirakan akan membawa beberapa stafnya sendiri dari Sporting CP. Namun, Van Nistelrooy tetap ingin menjadi bagian dari Old Trafford di bawah kepemimpinan Amorim.
Berbicara kepada Premier League Productions, Van Nistelrooy menjelaskan bahwa berada di United adalah peluang besar yang sudah lama ia dambakan. Hingga ia rela untuk sementara mengesampingkan ambisinya menjadi manajer penuh waktu demi mendukung klub.
“Sebelum datang ke United, menjadi manajer adalah tujuan utama saya. Tapi kesempatan ini datang dan bagi saya, ini adalah langkah yang tepat,” ujar Van Nistelrooy dengan mantap. Pernyataan ini mencerminkan bagaimana ia rela mengorbankan ambisi pribadinya demi masa depan United.
Dukungan dari Dalam: Diogo Dalot Bicara Tentang Dedikasi Van Nistelrooy
Diogo Dalot, bek Manchester United, memuji pendekatan yang dibawa Van Nistelrooy selama masa jabatannya sebagai manajer sementara.
Dalam wawancaranya dengan Sky Sports, Dalot menyebutkan bahwa Van Nistelrooy memiliki bakat unik yang memungkinkan dia bisa memahami peran manajemen maupun hubungan pemain dengan staf pelatih.
"Ia memiliki kemampuan untuk berada di kedua sisi," kata Dalot.
Menurut Dalot, salah satu kekuatan Van Nistelrooy adalah kemampuannya menularkan semangat dan energi positif kepada tim dan para penggemar.
“Para penggemar harus datang ke Old Trafford dan merasa bersemangat,” tambahnya, menyoroti bagaimana kehadiran Van Nistelrooy mampu membangkitkan optimisme yang mendalam di kalangan pendukung klub.
Bagaimana Posisi Van Nistelrooy dalam Era Baru Bersama Ruben Amorim?
Meski Amorim diharapkan membawa gaya permainan yang segar dan beberapa stafnya dari Portugal. Van Nistelrooy percaya bahwa posisinya di tim pelatih dapat memberikan kontinuitas yang bermanfaat bagi tim.
Sebagai mantan pemain bintang, Van Nistelrooy memiliki pemahaman mendalam tentang etos United yang berharga dalam menjaga semangat klub. Terutama di masa transisi yang sering kali menantang.
Dengan demikian, ambisi Van Nistelrooy untuk bertahan sebagai anggota staf pelatih Amorim tidak hanya merupakan keputusan karier, tetapi juga wujud komitmen dan kecintaannya terhadap klub yang telah menjadi bagian penting dari hidupnya.*RCH