Darwin Nunez Pamerkan Kualitas, Pelatih Sparta Prague Akui Kesulitan Hadapi Liverpool

Mindset – Pelatih kepala Sparta Prague, Brian Priske, bersikeras bahwa timnya akan bermain habis-habisan ketika mereka menghadapi Liverpool dalam pertandingan lanjutan Liga Eropa di Anfield. Namun dia mengakui bahwa timnya kemungkinan besar akan tersingkir dari kompetisi tersebut.

The Reds julukan Liverpool sangat mendominasi pertandingan babak 16 besar setelah menghancurkan Sparta Prague dengan skor 5-1 pada pertandingan pertama di Stadion Letna, Jumat (8/3) dini hari WIB.

Darwin Nunez mencetak dua gol pada paruh pertama sementara Alexis Mac Allister (penalti), Luis Diaz, dan Darwin Nunez kembali mencetak gol untuk pasukan Jurgen Klopp.

Namun, Sparta menciptakan banyak peluang terutama di paruh pertama. Tetapi mereka kekurangan ketenangan di area penalti sementara kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher, melakukan beberapa penyelamatan brilian.

Sparta akan melakukan perjalanan ke Anfield pekan depan dengan pertandingan yang sebenarnya sudah tidak berarti lagi.

Priske merasa senang bahwa timnya mampu menciptakan peluang melawan 'salah satu tim terbaik di Eropa dan akan mencoba melakukannya lagi.

"Saya memberi tahu tim bahwa pada akhirnya itu selalu tanggung jawab saya. Saya bangga bahwa para pemain mencoba memainkan sepak bola kami dan tidak fokus pada bertahan. Itu bukan gaya bermain kami,” ucap Priske.

"Kami pasti tidak akan memarkir bus di depan gawang kami. Tapi pertama-tama kami harus menang pada hari Minggu di Pilsen. Pemain-pemain yang akan berkonsentrasi dan siap secara mental dan fisik untuk pertandingan liga Ceko berikutnya yang sangat sulit akan bermain,” tambah Dia.

Priske memuji Darwin Nunez yang menunjukkan kualitas luar biasa. Itulah mengapa dia juga bermain untuk salah satu klub terbaik di dunia.

Tetapi mereka memiliki lebih banyak pemain dengan kualitas serupa di skuat mereka, yang harus kami hormati. 

Menurutnya, mereka datang melawan kami dengan penuh kekuatan dan serius dalam pertandingan melawan kami. 

Liverpool mengeluarkan seluruh kekuatan mereka, menunjukkan kami rasa hormat. Pemain-pemain kami harus menghadapi situasi di lapangan yang tidak mereka kenal dari pertandingan reguler.

“Perbedaan antara kami dan pemimpin tabel Liga Premier menjadi jelas. Akibatnya, saya sedih bahwa kami memberi lawan begitu banyak peluang dan hanya mencetak satu gol,” ungkapnya