Sampai Dipecat dari Sekolah, Berikut Alasan Guru Cirebon Gunakan Kata 'Maneh' kepada Ridwan Kamil

Guru honorer di Cirebon dipecat usai komentar kata 'Maneh' di IG RK.
Sumber :
  • VIVA & Instagram Ridwan Kamil

Bandung, MindsetRidwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, menjadi bahan perbincangan di media sosial karena kontroversi dengan seorang guru asal Cirebon, Jawa Barat. Buntut dari komentar yang menyertakan kata 'Maneh' di postingan Ridwan kamil ini membut Muhammad Sabil Fadilah guru honorer di Cirebon dipecat. 

Sembako Mahal? Ini Cara Menyikapinya Ala Ulama Tasawuf Imam Qusyairi

Sebagaimana diketahui, Sabil menggunakan kata "maneh" dalam komentarnya saat Ridwan Kamil melakukan Zoom Meeting dan mengenakan jas warna kuning.

Namun, penggunaan kata "maneh" dalam bahasa Sunda informal yang kurang sopan untuk digunakan pada Ridwan Kami yang lebih tua darinya, membuat komentarnya menjadi bahan hujatan.

Dajjal Jadi Trending Topik di Twitter X, Ini Doa Agar Terhindar dari Fitnahnya

Sabil, yang ternyata pernah bertemu dengan Ridwan Kamil secara langsung, menjelaskan alasannya menggunakan kata "maneh" saat mengkritik gubernur tersebut.

Menurutnya, Ridwan Kamil adalah sosok yang ramah dan akrab dengan para pengikutnya di media sosial.

Pemuda PUI Garut Periode 2024-2027 Dilantik, Agus Nurjaman Kembali Pimpin Kedua Kalinya

Lebih lanjut Sabil menjelaskan, dalam bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan yang dapat digunakan sebagai kata ganti "kamu" saat berkomunikasi dengan seseorang.

''Yang saya tahu dalam Bahasa Sunda ada tiga tingkatan untuk kata ganti 'kamu'. Kata yang paling sopan itu Anjeun, terhadap sesama (teman dekat) itu 'Maneh', dan yang paling kasar itu 'Sia'," kata Sabil.

Guru honorer Cirebon ini menambahkan bahwa dia sama sekali tidak bermaksud merendahkan atau tidak sopan terhadap Ridwan Kamil. Dia hanya spontan dalam memberikan komentar pada saat itu.

Namun, Ridwan Kamil menanggapi akan tanggapan Sabil yang memberikan komentar kurang pantas  ditiru oleh murid-muridnya. 

Kontroversi ini menunjukkan pentingnya memperhatikan etika dan sopan santun dalam berkomunikasi, terutama di media sosial.

Meskipun Sabil tidak bermaksud merendahkan Ridwan Kamil. Penggunaan kata "maneh" yang kurang etis dalam bahasa Sunda membuatnya kehilangan pekerjaannya sebagai seorang guru honorer.