5 Sebab Polusi Udara, Ada Peran Angin Seperti Kata Debat Capres 2024?

Ilustrasi Polusi Udara
Sumber :
  • freepik.com

MindsetDebat capres 2024 yang perdana dilakukan 12 Desember 2024. Dalam satu momen, capres no. urut 2 Prabowo Subianto bertanya pada capres no. urut 1 Anies Baswedan.

Indonesia-Peru Sepakat Selesaikan CEPA dalam 6 Bulan, Apa Dampaknya bagi Ekonomi?

Prabowo Subianto bertanya tentang solusi polusi udara yang Anies Baswedan lakukan selama 5 tahun menjabat gubernur DKI Jakarta.

Prabowo Subianto juga menyinggung anggaran DKI yang setahun sekitar 80 triliun tetapi indeks polusinya sering tertinggi di dunia dan membandingkannya dengan Jawa Barat yang anggarannya lebih kecil.

Prabowo Subianto Dianugerahi 'Grand Cross of the Order of the Sun of Peru' dari Presiden Peru

Uniknya, Prabowo Subianto menanggapi jawaban Anies Baswedan dengan mengatakan bahwa susah kalau kita menyalahkan angin.

Prabowo Subianto saat debat capres 2024

Photo :
  • viva.co.id
Mengenal Veronica Tan, Dari Mantan Istri Ahok ke Calon Menteri Kabinet Prabowo

Tanggapan tersebut terkait penjelasan Anies Baswedan mengenai adanya peran angin terkait polusi udara. 

Polusi udara menjadi permasalahan global yang semakin mendesak untuk diselesaikan, termasuk di Indonesia. 

Berbagai faktor kontribusi memperparah kualitas udara, dan angin merupakan salah satu elemen alam yang ikut berperan dalam menyebarkan polusi udara. 

Berikut ini Mindset akan membahas lima sebab utama polusi udara, dengan memperhatikan peran angin dalam penyebaran polutan.

1. Emisi Kendaraan Bermotor

Ini besaran denda tilang kendaraan tak lolos uji emisi di DKI Jakarta.

Photo :
  • Freepik

Salah satu penyebab utama polusi udara, terutama di kota-kota besar, adalah emisi dari kendaraan bermotor. 

Gas buang dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti petrol dan diesel, mengandung berbagai zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat. 

Angin dapat membawa polutan ini ke berbagai wilayah, memperluas dampaknya jauh melampaui sumber asalnya.

2. Industri

Industri dan Pencemaran Lingkungan

Photo :
  • Pixabay / ELG21

Kegiatan industri jelas juga memberi sumbangan sangat signifikan terhadap polusi udara. 

Pabrik-pabrik dan fasilitas industri melepaskan gas dan partikulat ke atmosfer. 

Ketika angin bertiup, polutan dari industri ini dapat tersebar secara luas, merusak kualitas udara di wilayah yang jauh dari tempat produksi.

3. Pembakaran Biomassa

Pembakaran Sampah

Photo :
  • freepik.com

Pembakaran biomassa, termasuk kayu bakar dan sampah, juga dapat menjadi penyebab polusi udara. 

Angin dapat membantu menyebarluaskan asap dan partikel hasil pembakaran, mengakibatkan pencemaran udara di daerah sekitarnya. 

Praktik ini bisa terjadi baik di perkotaan maupun pedesaan.

4. Pengelolaan Limbah

Limbah Industri

Photo :
  • freepik.com

Cara yang tidak tepat dalam pengelolaan limbah padat dan cair dapat menghasilkan emisi gas beracun dan partikel ke atmosfer. 

Angin menjadi agen penyebar utama, membawa polutan tersebut ke berbagai tempat. 

Pembuangan limbah yang tidak terkontrol dapat berdampak serius pada kesehatan manusia dan lingkungan.

5. Pembakaran Hutan

Pembakaran Hutan

Photo :
  • freepik.com

Kebakaran hutan, baik yang disengaja maupun tidak sengaja, adalah penyebab polusi udara yang signifikan. 

Asap dari kebakaran hutan dapat mengandung zat kimia berbahaya dan partikulat yang, jika dibawa angin, dapat mencapai wilayah yang jauh dari sumber kebakaran. 

Kejadian ini tidak hanya merugikan kesehatan manusia tetapi juga merugikan keanekaragaman hayati dan lingkungan.

Ilustrasi Angin Berembus

Photo :
  • Pixabay / blickpixel

Dengan demikian, Sobat Mindset, bisa dikatakan bahwa angin memang memiliki peran besar dalam penyebaran polusi udara. 

Akan tetapi juga perlu dicatat bahwa peran angin hanya sebagai penyebar, bukan sebagai penyebab polusi udara. 

Arus udara membantu membawa polutan ke berbagai tempat, baik melintasi batas kota maupun negara. 

Oleh karena itu, strategi penanggulangan polusi udara harus mempertimbangkan pola angin dan peran geografi suatu wilayah.

Dalam menanggapi masalah ini, penting untuk menerapkan kebijakan yang efektif, teknologi bersih, dan kesadaran masyarakat tentang dampak polusi udara. 

Hanya dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, kita dapat melindungi kualitas udara untuk generasi mendatang.