KKG Gugus Cibitung-Sukabumi Sukses Menyelenggarakan Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka
- Dani Buldani
Sukabumi, Mindset – Kelompok Kerja Guru (KKG) Cibitung menggelar kegiatan Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pemateri kegiatan tersebut berasal dari SDN Cisireum yang merupakan Sekolah Penggerak Angkatan 2.
“Sebenarnya, yang paling utama adalah kemauan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka ini sehingga kita akan siap menghadapi tantangan apapun," kata ketua KKG Gugus Cibitung, Jaja Abdul Razaq saat membuka kegiatan Pengimbasan Kurikulum Merdeka di SDN Cibitung, Rabu (9/8/2023).
Pengawas Bina Kecamatan Sagaranten, Aep mengingatkan para peserta untuk menyimak materi Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka, agar bisa menerapkannya dengan baik di lingkungan pendidikannya.
“Silahkan untuk materi Bapak dan Ibu disimak dengan baik. Terutama dalam menghadapi peserta didik perlu adanya kesabaran dan pemahaman dalam pendekatan. Sebisa mungkin bisa membuka hati anak-anak kita,” ujarnya.
Ada tiga pemateri yang memberikan materi Pengimbasan Kurikulum Merdeka, diantaranya Yeyet Ratna Suminar, Dedih Hardiansyah, dan Elsa Yuliana.
Pemateri pertama, Yeyet Ratna Sumina selaku Kepala Sekolah SDN Cisireum memberikan opsi untuk pengimbasan agar bisa dilakukan rutin. Salah satunya dengan pemateri mendatangi sekolah yang masuk dalam program pengimbasan.
Dia menerangkan, pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka ada tiga, yaitu Belajar, Mandiri, dan Berbagi.
Lebih lanjut, Yeyet memaparkan, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam, dengan berfokus pada konten-konten esensial. Kurikulum Merdeka perlu bagi pendidikan saat ini karena Indonesia mengalami krisis pembelajaran yang cukup lama.
''Sekolah diberikan pilihan untuk menerapkan kurikulum Merdeka “Belajar”, atau “Mandiri”. Untuk “Berbagi” khusus bagi Sekolah Penggerak," jelasnya.
Dokumen dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Adapun dokumen yang perlu disiapkan dalam implementasi kurikulum merdekan meliputi:
1. Struktur Kurikulum
Struktur ini dibagi menjadi 3 fase, yaitu fase A, B, dan C. Dalam pelaksanaan terhadap fase ini hendaknya guru memperhatikan kebutuhan peserta didik.
3. Capaian Pembelajaran.
4. Prinsip Pembelajaran dan Asessmen
5. Profil Pelajar di Satuan Pendidikan.
6. Pengembangan KOSP di Satuan Pendidikan.
Dalam penyusunan KOSP, sekolah harus memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan dan daerah, tentu saja melibatkan pemangku kepentingan termasuk siswa, komite sekolah dan masyarakat.
7. Alur Tujuan Pembelajaran.
8. Perangkat Ajar (Buku Teks Pelajaran, Modul Ajar dan Modul Proyek.
Pemateri kedua, disampaikan oleh Dedih Hardiansyah mengenai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Penyusunan Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka.
Ia menyampaikan, seorang guru harus memahami kebutuhan setiap siswa. Karena setiap pelajar memiliki karakteristik daya serap belajar, kemampuan dan keminatan yang berbeda.
''Ada yang cerdas di matematika atau menggambar, anak-anak memiliki kelebihan yang unik. Seperti di SDN Cisireum sendiri telah menghasilkan produk seperti pembuatan telor asin yang mendapatkan respon positif dari masyarakat," imbuhnya.
Pemateri terakhir, Elsa Yuliana menyampaikan materi yang disampaikan mengenai Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar. *Dani/At