Tren TikTok 'Hahu Hoheng' Dapat Picu Kanker Esofagus, Apa Faktanya?
- Youtube
Jakarta, Mindset – Media sosial, khususnya TikTok, belakangan ini diramaikan oleh tren kuliner yang unik, yakni "Hahu Hoheng."
Meskipun memberikan pengalaman menyantap yang menantang, tren ini ternyata tidak hanya sekadar hiburan.
Baru-baru ini, muncul peringatan dari seorang ahli kesehatan bahwa tren ini dapat membahayakan kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kanker esofagus.
Nama "Hahu Hoheng" sendiri merupakan kreasi dari tahu goreng, yang diolah dengan cara khusus.
Tren ini melibatkan menyantap tahu yang masih berminyak setelah digoreng, kemudian ditaburi bubuk cabai untuk memberikan sensasi pedas yang kuat.
Meskipun fenomenal di kalangan pengguna TikTok, tren ini mendapat sorotan negatif dari Dokter Nadia Alaydrus, yang menyoroti potensi bahaya kesehatan yang mungkin terkandung dalam Hahu Hoheng.
Melalui akun Instagram-nya, Dokter Nadia memberikan penjelasan tentang hubungan antara konsumsi makanan panas dan risiko kanker esofagus.
Bahaya Kesehatan Dibali Tren Hahu Hoheng Viral TikTok
Menurut Dokter Nadia, mengonsumsi makanan panas, seperti Hahu Hoheng, dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
Paparan suhu yang tinggi dapat merusak saluran pencernaan bagian atas, menyebabkan inflamasi yang pada akhirnya dapat memicu kanker.
Dokter Nadia merujuk pada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of International Cancer.
Penelitian tersebut menunjukkan adanya korelasi positif antara konsumsi makanan atau minuman dalam keadaan panas dengan kasus kanker esofagus, terutama karsinoma sel skuamosa.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa paparan suhu panas secara terus-menerus selama bertahun-tahun dapat menjadi faktor risiko kanker esofagus.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan terlalu panas juga dapat menyebabkan cedera termal.
Rekomendasi Kesehatan: Cara Makan yang Baik Makanan Panas Bukan Kayak Hahu Hoheng
Mengingat risiko yang terkait, penelitian tersebut merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman dengan suhu di atas 60 derajat Celcius.
Apabila muncul sensasi terbakar, disarankan untuk tidak minum air dingin, karena hal ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada kerongkongan.
Sebaliknya, disarankan untuk mengonsumsi air bersuhu ruangan. Jika seseorang mengalami kesulitan menelan atau gejala lainnya, segera berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Meskipun tren TikTok seperti Hahu Hoheng dapat memberikan hiburan sejenak, penting untuk selalu mempertimbangkan dampak kesehatan jangka panjang. Jangan sampai tren yang nampaknya menyenangkan ini merugikan kesehatan kita pada akhirnya.