ini Penjelasan Mengapa Plato Mengajarkan Kita untuk Berpikir Lebih Ambisius

Plato Mengajarkan Kita untuk Berpikir Lebih Ambisius.
Sumber :
  • Ist

Mindset – Apa kamu terlalu realistis? Ini penjelasan mengapa Plato mengajarkan kita untuk berpikir lebih ambisius dalam mencapai sebuah target dengan sempurna. 

Ketika berbicara tentang pencapaian, kebanyakan dari kita cenderung mengadopsi sikap realistis. Apa yang bisa dicapai dengan sumber daya yang terbatas? Bagaimana menghadapi batasan waktu, uang, atau kesempatan? 

Namun, menurut filsuf Yunani kuno, Plato, pertanyaan yang lebih penting adalah: Apa versi ideal dari yang kita inginkan? 

Plato meyakini bahwa pertanyaan ini bukanlah angan-angan, tetapi alat penting dalam mencapai kemajuan sejati.

Plato menekankan pentingnya berpikir tentang ‘form’ atau "bentuk"—versi ideal dari segala hal. Sebagai contoh, saat memikirkan hubungan, pekerjaan, atau sistem pendidikan, Plato mendorong kita untuk tidak puas hanya dengan realitas saat ini. 

Sebaliknya, kita harus mencari tahu seperti apa versi sempurna dari aspek-aspek tersebut. Memikirkan bentuk ideal bukanlah tindakan naif. Tapi justru langkah pertama untuk memperbaiki kekurangan dan membuat kemajuan.

Mengapa Idealisme Penting?

Bagi banyak orang, memikirkan versi ideal dari sesuatu sering dianggap tidak realistis. Namun, Plato berpendapat sebaliknya: memikirkan bentuk ideal adalah cara terbaik untuk memahami apa yang salah dengan keadaan saat ini. 

Dengan memahami versi terbaik dari sesuatu, kita bisa lebih fokus dalam menentukan langkah-langkah untuk memperbaiki situasi. 

Misalnya, seorang guru yang memiliki gambaran tentang "form" pendidikan yang sempurna akan lebih mampu mengarahkan murid-muridnya menuju keberhasilan yang lebih besar, bahkan di tengah tantangan sehari-hari.

Plato menggunakan contoh seorang tukang batu Yunani yang mengukir ornamen. Mereka tidak sekadar mengukir sesuai kehendak, tetapi menggunakan "form" atau cetakan sebagai panduan untuk memastikan hasil terbaik. 

Dengan kata lain, "form" adalah semacam cetak biru yang membantu kita mencapai hasil sempurna. 

Begitu pula dalam kehidupan, Plato menyarankan agar kita menggunakan "form" sebagai panduan untuk membangun hubungan yang lebih baik, sistem pendidikan yang lebih efektif, dan bahkan pemerintahan yang lebih adil.

Idealisme vs Realisme: Bukan Musuh, Tapi Mitra

Meskipun kita sering menganggap idealisme bertentangan dengan realisme, Plato menawarkan pandangan yang berbeda. 

Bagi Plato, idealisme bukanlah tentang melarikan diri dari kenyataan, tetapi merupakan cara yang lebih mendalam untuk terlibat dengan kenyataan. 

Ketika seseorang membayangkan bentuk ideal dari sesuatu—entah itu sistem lalu lintas udara, hubungan personal, atau bahkan karir—mereka tidak sedang berkhayal, tetapi mengupayakan kesempurnaan. 

Idealisme, menurut Plato, adalah proses memahami apa yang seharusnya kita capai, bukan sekadar menerima keadaan apa adanya.

Menjadi Lebih Ambisius, Bukan Kurang

Plato mendorong kita untuk tidak menyerah pada batasan-batasan yang ada, tetapi justru berpikir lebih besar dan lebih ambisius. 

Jika sebuah ideal terasa terlalu jauh atau tidak mungkin tercapai, mungkin masalahnya bukan karena ideal tersebut terlalu ambisius, tetapi justru karena kita belum cukup memahami bentuk ideal yang sesungguhnya. 

Dengan mengejar gambaran yang lebih besar dan lebih jelas tentang kesempurnaan, kita akan lebih mampu menghadapi tantangan dan mencapainya.

Sebagai penutup, pelajaran dari Plato ini bukan sekadar tentang memikirkan sesuatu dengan lebih dalam, tetapi tentang memperluas cara pandang kita dalam mencari kesempurnaan. 

Dengan terus mencari "form" dari segala aspek dalam hidup, kita dapat lebih fokus dalam mencapai tujuan-tujuan yang lebih baik. Jadi, apakah kamu terlalu realistis? Mungkin sudah waktunya untuk menjadi lebih ambisius, seperti yang Plato ajarkan.*RCH