Alienasi di Dunia Kerja, Menggali Pemikiran Karl Marx tentang Kesenjangan dan Kehilangan Identitas
- Ist
Mindset – Karl Marx, seorang pemikir yang kontroversial, sering kali dianggap gagal karena banyak eksperimen ekonomi yang berlandaskan teorinya berujung pada kegagalan. Namun, jika kita memisahkan kritik politik dari analisis mendalam Marx tentang kapitalisme, kita menemukan pandangan yang relevan hingga kini. Terutama dalam fenomena alienasi di dunia kerja modern.
Artikel ini mengeksplorasi bagaimana konsep alienasi yang dikemukakan Marx dalam karyanya. Sehingga dapat memberikan wawasan mendalam tentang kesenjangan sosial dan kehilangan identitas di lingkungan kerja kontemporer.
Alienasi di Tempat Kerja: Kehilangan Makna dan Keterasingan
Marx percaya bahwa manusia mendapatkan makna dan kepuasan dari hasil kerja mereka. Namun, dalam sistem kapitalis modern, pekerjaan seringkali menjadi sumber keterasingan.
Pekerjaan yang terlalu terspesialisasi membuat individu merasa terputus dari hasil akhir yang mereka ciptakan, sebuah kondisi yang Marx sebut sebagai Entfremdung atau alienasi.
Saat seseorang hanya berperan kecil dalam rantai produksi yang besar, mereka kehilangan hubungan dengan nilai dan dampak dari hasil kerja mereka.
Marx menyoroti bahwa alienasi ini bukan sekadar tentang fisik pekerjaan, tetapi juga tentang hilangnya hubungan antara pekerja dan esensi diri mereka.