5 Pertanyaan yang Bikin Stres dan Cara Bijak untuk Menjawabnya

5 Pertanyaan yang Bikin Stres dan Cara Bijak untuk Menjawabnya
Sumber :
  • Freepik

Mindset – Pertanyaan-pertanyaan seperti “Kapan nikah?” atau “Kapan punya anak?” sering kali muncul di tengah perbincangan, terutama dalam lingkungan keluarga atau pertemuan sosial. 

Meskipun tampak sepele, pertanyaan-pertanyaan ini bisa memicu stres dan tekanan mental, terutama jika kita belum siap atau belum mencapai apa yang diharapkan oleh orang lain. 

Berikut adalah lima pertanyaan yang sering kali mengganggu dan beberapa cara bijak untuk menjawabnya.

1. Kapan Lulus?

Pertanyaan ini kerap kali diajukan saat kita masih berkuliah, dan mungkin bisa menimbulkan tekanan, terutama jika kita butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan studi.

Ketimbang merasa tertekan, cobalah menjelaskan bahwa waktu lulus setiap orang berbeda. Anda bisa menjawab, “Saya sedang fokus pada proyek penelitian saya untuk mendapatkan hasil yang terbaik.” Ini menunjukkan bahwa Anda tetap fokus dan memiliki prioritas dalam pendidikan Anda.

2. Kok Belum Kerja?

Setelah lulus, pertanyaan ini menjadi lebih umum. Tidak semua orang langsung mendapatkan pekerjaan, dan itu normal.

Jawaban bijak untuk ini bisa berupa, “Saya sedang mencari kesempatan yang cocok agar bisa benar-benar berkontribusi di tempat kerja nanti.” 

Dengan begitu, Anda menunjukkan bahwa Anda tidak terburu-buru dan ingin memastikan tempat kerja yang tepat untuk Anda.

3. Kapan Nikah?

Salah satu pertanyaan paling umum yang kerap kali diajukan di Indonesia. Banyak orang merasa terganggu dengan pertanyaan ini, apalagi jika belum merasa siap untuk menikah. 

Jawaban yang bijak bisa berupa, “Saya masih mencari pasangan yang tepat dan ingin memastikan hubungan yang sehat sebelum memutuskan menikah.”

Dengan jawaban ini, Anda bisa menyampaikan bahwa kualitas hubungan lebih penting daripada terburu-buru menikah.

4. Kapan Punya Anak?

Pertanyaan ini biasanya datang setelah menikah. Mengingat bahwa memiliki anak adalah keputusan pribadi, Anda bisa merespons dengan jawaban seperti, “Kami sedang mempertimbangkan untuk fokus pada hal-hal lain dahulu sebelum memiliki anak.” 

Jawaban ini mengindikasikan bahwa Anda memiliki rencana dan prioritas lain yang tidak kalah penting.

5. Kenapa Masih Sendiri?

Pertanyaan ini sering kali muncul bagi mereka yang belum memiliki pasangan. 

Daripada merasa terpojok, cobalah menjawab dengan tenang, “Saya lebih memilih untuk menunggu sampai saya menemukan orang yang benar-benar cocok.” Ini menunjukkan bahwa Anda lebih mengutamakan kualitas hubungan daripada hanya sekadar status.

Mengapa 5 Pertanyaan Diatas Menyebalkan?

Pertanyaan-pertanyaan di atas sering kali mencerminkan pola pikir biner, di mana orang menganggap ada cara yang "benar" dan "salah" dalam menjalani kehidupan. 

Pemikiran biner ini membatasi sudut pandang dan membuat kita merasa ditekan untuk memenuhi standar tertentu yang mungkin tidak relevan bagi kita.

Bagaimana Menjawab dengan Bijak?

Untuk menghindari stres, penting bagi kita untuk tidak terjebak dalam pemikiran biner. 

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sikap tenang dan jujur menunjukkan bahwa kita memiliki keyakinan dan tujuan yang jelas, meski berbeda dari orang lain. Ini juga bisa membuka percakapan yang lebih sehat tentang pilihan hidup yang beragam.

Dengan memahami dan menghindari pemikiran biner, kita bisa tetap fokus pada tujuan hidup kita sendiri dan belajar untuk tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain. Mari kita belajar menghargai perjalanan unik setiap orang, termasuk diri kita sendiri. *RCH