2 Puisi Wukuf di Arafah Karya Penyair Legendaris Taufiq Ismail dan Saini KM
- freepik.com
Mindset –Wukuf di Arafah sebagai salah satu dari Rukun Haji yang paling utama merupakan pengalaman religius yang mengesankan bagi siapa pun yang menjalankannya.
Bagian dari ritual ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9-10 Dzulhijjah itu bahkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi penyair untuk melahirkan baris-baris puisi.
Di antara sekian banyak penyair yang melahirkan puisi terinspirasi momen melaksanakan wukuf di padang Arafah adalah penyair Taufiq Ismail dan Saini KM.
Keduanya merupakan penyair legendaris yang karya-karyanya masih terus dibaca oleh setiap generasi.
Berikut rincian 2 puisi karya penyair Indonesia yang terinspirasi dari wukuf di padang arafah.
Puisi Wukuf di Arafah karya Taufiq Ismail
Taufiq Ismail merupakan penyair kelahiran Bukittinggi. Dalam sejarah sastra Indonesia, beliau biasa dimasukkan ke dalam Angkatan 66.
Taufiq Ismail mulai terkenal sebagai penyair disebabkan puisi-puisinya dalam antologi Tirani dan Gerbang yang merekam momen-momen turunnya Sukarno.
Taufiq Ismail banyak menulis puisi yang bernafaskan kritik sosial, agama, dan alam. Beliau juga terkenal sebagai salah seorang penyair kita yang sangat sering membacakan puisi-puisinya langsung di muka umum.
Puisi Wukuf di Arafah merupakan puisi yang dijadikan lirik musik Bimbo. Dalam puisi tersebut digambarkan suasana berjuta-juta jemaah haji melakukan wukuf di Arafah.
Puisi Di Padang Arafah karya Saini KM
Saini KM atau Saini Kosim adalah penyair Indonesia kelahiran Sumedang. Beliau adalah sastrawan yang serba lengkap, menulis naskah drama, puisi, novel, dan juga esai.
Saini KM pernah menjadi redaktur majalah Mangle, pengasuh rubrik “PR Kecil” pada harian Pikiran Rakyat, dan juga pernah menjadi anggota DPRD Jawa Barat.
Puisi Saini KM berjudul “Di Padang Arafah” menggambarkan seorang hamba yang menghadap Tuhan di padang Arafah.
Padang Arafah dalam puisi tersebut digambarkan sebagai sajadah bumi.
Demikian puisi 2 penyair legendaris terinspirasi dari momen wukuf di padang Arafah, Sobat Mindset. Dua puisi tersebut bisa jadi bahan renungan yang menambah kerinduan kita akan tanah suci.