Honda Scoopy Tak Seindah Tampaknya? Berikut 5 Kekurangan Motor Matic Honda Ini!

- Honda
Mindset – Meski tampil stylish dan digemari anak muda, Honda Scoopy ternyata menyimpan sejumlah kekurangan. Simak 5 kelemahan Scoopy yang wajib Anda pertimbangkan sebelum membeli!
Honda Scoopy dikenal luas sebagai motor matic bergaya retro-modern yang mencuri perhatian, khususnya di kalangan anak muda dan pengguna pemula.
Dengan desain ikonik, fitur smart key, serta bodi yang ramping, Scoopy sering disebut sebagai motor gaya hidup yang ideal untuk aktivitas harian di perkotaan.
Namun, di balik pesona desainnya yang menawan, ada sejumlah catatan penting yang patut diketahui sebelum memutuskan membawa pulang motor ini.
5 Kekurangan Honda Scoopy
Berdasarkan pengalaman pengguna langsung setelah pemakaian dua minggu, berikut lima kekurangan yang cukup disayangkan dari Honda Scoopy.
1. Suara CVT Kasar Meski Motor Masih Baru
Mesin menjadi salah satu elemen paling krusial dalam sebuah kendaraan. Sayangnya, Scoopy seri tertinggi tahun 2021 yang telah dilengkapi smart key justru menunjukkan suara CVT (Continuously Variable Transmission) yang terdengar kasar, bahkan saat usia pemakaian belum genap satu bulan.
Suara kasar ini cukup mengganggu, terutama saat berkendara di kecepatan rendah atau saat berhenti dan melaju kembali.
Bagi sebagian pengguna yang terbiasa dengan suara mesin halus, ini bisa menjadi pertimbangan serius.
2. Bagasi Kurang Luas Dibanding Kompetitor Seharga Rp 22 Jutaan
Dengan banderol harga di kisaran Rp 21,5 hingga Rp 22 juta, Scoopy seharusnya bisa memberikan keunggulan dalam hal kapasitas bagasi.
Sayangnya, ruang penyimpanan di bawah jok Scoopy dinilai masih kalah luas dibanding motor matic lain di kelas harga yang sama.
Ini menjadi kekurangan bagi pengguna yang sering membawa banyak barang, seperti tas, sepatu, atau helm tambahan. Dalam kondisi tertentu, keterbatasan ini cukup merepotkan.
3. Kualitas Bodi Plastik Kurang Kokoh
Bodi Scoopy yang terbuat dari bahan plastik tampak kurang solid. Suara getaran bodi saat disentuh terasa “kopong” dan menimbulkan kesan ringkih.
Bahkan dalam pemakaian harian, pengguna mendapati bagian cat bodi mudah tergores hanya karena bersentuhan dengan kaki atau sandal.
Hal ini tentu menurunkan daya tahan dan estetika motor dalam jangka panjang. Untuk motor dengan citra premium dan harga yang tidak murah, kualitas material ini patut dipertanyakan.
4. Kompartemen Depan Terasa Murahan
Scoopy memang menyediakan laci atau kompartemen depan yang bisa digunakan untuk menyimpan botol atau barang kecil.
Namun, kualitas penutup lacinya terkesan murah. Mekanisme tutupnya juga tidak responsif, dan membutuhkan beberapa kali percobaan untuk bisa tertutup rapat.
Plastik yang digunakan pun terasa seperti mainan anak-anak, sangat disayangkan untuk motor di kelas ini.
5. Konsumsi Bahan Bakar Ternyata Kurang Irit
Salah satu daya tarik utama Scoopy adalah klaim irit bahan bakar. Namun, dalam praktiknya, beberapa pengguna justru mengeluhkan konsumsi bensin yang tergolong boros.
Apalagi jika sebelumnya menggunakan Honda BeAT — motor matic yang dikenal sangat hemat bahan bakar.
Faktor penyebabnya bisa jadi karena bobot motor atau setelan mesin yang berbeda. Namun tetap saja, ekspektasi akan efisiensi tinggi dari Scoopy menjadi kurang terpenuhi.
Cocok untuk Gaya, Tapi Perlu Pertimbangan Matang
Honda Scoopy memang unggul dalam hal desain dan branding. Namun, bagi calon pembeli yang lebih mengutamakan performa mesin, kenyamanan, dan efisiensi, lima kekurangan di atas layak dijadikan bahan pertimbangan serius.
Perlu diingat, artikel ini tidak bermaksud menjatuhkan produk, melainkan menyuarakan pengalaman langsung konsumen. Harapannya, ulasan seperti ini dapat menjadi referensi yang lebih objektif bagi calon pengguna Scoopy, agar tidak hanya membeli karena tampilan luar, melainkan juga memahami sisi dalamnya. *AT