Cek Dulu! 4 Kekurangan Yamaha Aerox 155 yang Jarang Dibahas, Nomor 2 Bikin Geleng-Geleng

Jakarta, Mindset – Sebelum beli Yamaha Aerox 155, kenali 4 kekurangannya yang jarang dibahas. Mulai dari suspensi keras hingga rem belakang masih tromol. Simak ulasan lengkapnya di sini!
Yamaha Aerox 155 dikenal sebagai salah satu skutik sporty paling bertenaga di kelasnya. Desain agresif, fitur modern, dan mesin bertenaga membuatnya digandrungi kalangan muda.
Tapi, sebelum kamu memutuskan untuk membelinya, ada baiknya menyimak sisi lain dari Aerox yang jarang dibahas.
4 Kekurangan Yamaha Aerox 155
Berikut empat kekurangan Yamaha Aerox 155 yang perlu kamu ketahui.
1. Suspensi Depan Masih Kaku dan Kurang Nyaman

Video Rika sumori pakai Aerox Matic Viral di TikTok.
- Ist
Isu ini bukan hal baru bagi pengguna Aerox, namun tetap belum mendapat penyempurnaan signifikan dari Yamaha.
Suspensi depan tipe teleskopik pada Aerox sering dikeluhkan terlalu kaku dan kurang mampu meredam guncangan, terutama saat melewati jalan bergelombang.
Efeknya, pengendara bisa merasakan jedug yang mengganggu kenyamanan berkendara. Tak sedikit pengguna yang akhirnya mengganti suspensi belakang dengan merek aftermarket agar lebih empuk dan stabil.
2. Rem Belakang Masih Tromol, Kalah dari Kompetitor
Di tengah tren skutik premium yang sudah dilengkapi rem cakram di kedua roda, Aerox 155 masih menggunakan rem tromol di bagian belakang.
Ini tentu terasa kontras jika dibandingkan dengan para pesaingnya seperti Honda PCX 160 atau ADV 160 yang sudah full cakram.
Bahkan saudara sekelasnya, Yamaha NMAX, sudah menawarkan sistem pengereman lebih unggul. Buat kamu yang mengutamakan keamanan, ini jelas jadi poin yang patut dipertimbangkan.
3. Bobot Lebih Berat dari Versi Sebelumnya
Aerox generasi terbaru memang dibekali mesin yang lebih bertenaga, tapi bobotnya juga ikut naik.
Dari yang sebelumnya hanya 118 kg, kini beratnya mencapai 125 kg. Kenaikan 7 kg ini tidak bisa dianggap remeh karena dapat memengaruhi akselerasi, terutama saat digunakan untuk manuver cepat di jalanan kota.
Untuk pengendara bertubuh kecil, bobot tambahan ini bisa terasa cukup menguras tenaga saat harus menggeser motor dalam kondisi diam.
4. Konsumsi Bahan Bakar Cenderung Boros
Mesin Aerox memang impresif di atas kertas, tapi ada konsekuensinya. Konsumsi bahan bakar Aerox 155 cenderung lebih boros dibandingkan beberapa skutik sekelasnya.
Dengan kapasitas mesin 155cc dan karakter performa tinggi, motor ini memang lebih cocok untuk yang mencari performa, bukan efisiensi.
Apalagi saat digunakan dalam perjalanan jauh atau kecepatan tinggi, tangki bisa lebih cepat kosong.
Tetap Layak Beli, Tapi Sesuaikan Kebutuhan
Meski punya beberapa kekurangan, Yamaha Aerox 155 tetap menjadi pilihan menarik bagi kamu yang mengutamakan desain sporty dan performa tinggi.
Fitur seperti Smart Key System, desain agresif, hingga tenaga mesin yang melimpah tetap menjadi daya tarik utama.
Namun, penting untuk mempertimbangkan sisi kekurangannya sebelum memutuskan membeli. Jika kamu mencari kenyamanan dan efisiensi, mungkin perlu melihat opsi lain di kelas yang sama.
Bagaimana menurutmu, Sob? Punya pengalaman dengan Yamaha Aerox 155? Yuk, bagikan di kolom komentar!
Jika Anda membutuhkan versi outline atau artikel tambahan seperti versus PCX 160, atau artikel dari sisi kelebihannya untuk SEO lanjutan, saya siap bantu! *AT