Kenapa Mitsubishi Outlander Sport Tidak Laku di Indonesia? Ini 5 Alasan Utamanya
- Ist
Tren SUV saat ini mengarah ke teknologi yang lebih canggih, efisiensi bahan bakar, dan elektrifikasi. Mitsubishi sebenarnya mencoba beradaptasi dengan menghadirkan Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), tetapi model ini juga tidak sukses di Indonesia.
Outlander PHEV memiliki beberapa kelemahan, seperti:
- Getaran berlebihan saat akselerasi akibat integrasi hybrid yang kurang halus,
- Harga yang terlalu tinggi, membuatnya sulit bersaing dengan SUV hybrid lain,
- Minimnya infrastruktur pengisian daya yang membuat teknologi PHEV kurang relevan bagi sebagian besar konsumen Indonesia.
Mobil Gagal atau Sekadar Kurang Beruntung?
Mitsubishi Outlander Sport sebenarnya bukanlah mobil yang buruk. Desainnya masih menarik hingga sekarang, dan di pasar mobil bekas, ia cukup diminati karena menawarkan tampilan sporty dengan harga yang jauh lebih murah dibanding saat baru.
Namun, dalam persaingan di segmen SUV, keunggulan saja tidak cukup jika tidak didukung dengan harga yang kompetitif, fitur yang relevan, dan strategi pemasaran yang tepat.
Mitsubishi mungkin telah belajar dari kesalahan ini. Kini, mereka lebih fokus pada model seperti Xpander dan Pajero Sport yang memiliki daya tarik lebih kuat di pasar Indonesia. Jadi, apakah Outlander Sport hanya sekadar mobil yang kurang beruntung, atau memang Mitsubishi kurang serius dalam menggarapnya? Biarkan waktu yang menjawab. *AT