5 Masalah Umum Mobil Hybrid, Dari Baterai hingga Perawatan yang Sering Terlupakan

Toyota Yaris Cross Hybrid vs Raize.
Toyota Yaris Cross Hybrid vs Raize.
Sumber :
  • Toyota

MindsetMobil hybrid semakin populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Toyota, Honda, Nissan, hingga merek premium seperti BMW dan Mercedes-Benz telah menghadirkan teknologi hybrid mereka sendiri.

Toyota menjadi pemain utama dengan sistem Hybrid Synergy Drive yang pertama kali diperkenalkan pada Prius generasi kedua dan masih bertahan hingga sekarang.

Teknologi ini telah disempurnakan dan terbukti minim masalah besar.

Namun, meskipun teknologi hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, bukan berarti tanpa kendala.

Ada beberapa masalah umum yang sering muncul, terutama jika pemiliknya tidak memahami cara perawatan yang benar.

5 Masalah Umum Mobil Hybrid

Honda CR-V Hybrid Terbaru

Honda CR-V Hybrid Terbaru

Photo :
  • Honda

Berikut beberapa masalah umum yang sering dialami oleh pemilik mobil hybrid.

1. Baterai Hybrid: Usia Pakai dan Biaya Penggantian

Komponen paling krusial dalam mobil hybrid adalah baterai tegangan tinggi (high voltage battery).

Umumnya, baterai ini memiliki usia pakai sekitar 7-10 tahun tergantung penggunaan dan perawatan.

Toyota, misalnya, memberikan garansi baterai hingga 7 tahun. Setelah melewati masa garansi, pemilik harus menanggung biaya penggantian baterai sendiri yang bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Tanda-Tanda Baterai Hybrid Bermasalah:

  • Konsumsi bahan bakar meningkat secara signifikan.
  • Indikator check engine atau peringatan hybrid system menyala.
  • Mobil sering mati mendadak atau kehilangan tenaga.
  • Pendinginan baterai tidak optimal, menyebabkan overheat.

Di beberapa kasus, penggantian sel baterai dapat dilakukan sebagai solusi yang lebih ekonomis dibandingkan mengganti seluruh paket baterai.

Namun, hal ini harus dilakukan oleh bengkel spesialis hybrid untuk memastikan kualitas dan daya tahan sel yang diganti.

2. Korosi pada Bass Bar atau Konektor Baterai

Kasus lain yang sering terjadi adalah korosi pada bass bar atau konektor yang menghubungkan sel-sel baterai.

Korosi ini menyebabkan hambatan listrik yang bisa membuat sistem hybrid tidak bekerja optimal, bahkan memicu mobil mati mendadak.

Solusi:

  • Lakukan inspeksi rutin terhadap konektor baterai.
  • Bersihkan korosi yang muncul agar koneksi tetap optimal.
  • Pastikan sirkulasi udara dan pendinginan baterai berfungsi dengan baik.

3. Inverter dan Motor Generator: Masalah yang Jarang Terjadi

Berbeda dengan baterai, inverter dan motor generator pada mobil hybrid Toyota jarang mengalami kerusakan.

Teknologi yang sudah teruji sejak Prius Gen 2 ini membuat inverter dan motor generator relatif bebas masalah jika dirawat dengan baik.

Namun, pada beberapa merek lain seperti Honda, ada laporan mengenai kerusakan pada inverter yang menyebabkan mobil kehilangan tenaga. Oleh karena itu, pemilik kendaraan hybrid harus memastikan sistem pendinginan inverter bekerja dengan optimal.

4. Sistem Pendinginan Baterai yang Sering Terlupakan

Baterai mobil hybrid membutuhkan pendinginan yang optimal agar tidak mengalami overheat. Pada Toyota Zenix Hybrid, baterai ditempatkan di tengah mobil dengan pendinginan langsung dari AC kabin.

Namun, beberapa model hybrid lainnya seperti Prius, Camry Hybrid, atau Corolla Cross Hybrid memiliki baterai yang ditempatkan di bagasi dengan pendinginan yang lebih terbatas.

Dampak Pendinginan yang Kurang Maksimal:

  • Umur baterai lebih pendek akibat suhu tinggi.
  • Efisiensi sistem hybrid menurun.
  • Meningkatnya kemungkinan korosi pada konektor baterai.

Cara Menjaga Pendinginan Baterai Tetap Optimal:

  • Pastikan filter udara pendingin baterai bersih dan tidak tersumbat.
  • Jangan menutup ventilasi pendingin baterai dengan barang bawaan.
  • Selalu nyalakan AC saat berkendara agar sirkulasi udara tetap terjaga.

5. Aki 12 Volt: Sering Diabaikan, Tapi Penting

Selain baterai tegangan tinggi, mobil hybrid tetap menggunakan aki 12V seperti mobil konvensional.

Aki ini berfungsi untuk mengaktifkan sistem elektronik sebelum mobil beralih ke tenaga hybrid.

Sayangnya, banyak pemilik mobil hybrid yang lupa mengganti aki 12V dengan spesifikasi yang sesuai.

Toyota dan beberapa merek lain merekomendasikan penggunaan aki tipe AGM (Absorbent Glass Mat) yang lebih stabil dibandingkan aki timbal biasa. Aki dengan kualitas rendah bisa menyebabkan sistem hybrid tidak bekerja optimal, bahkan gagal menyala.

Tips Perawatan Aki Hybrid:

  • Gunakan aki AGM berkualitas tinggi.
  • Hindari membiarkan mobil hybrid dalam keadaan mati terlalu lama.
  • Lakukan pengisian ulang aki secara rutin untuk menjaga voltase tetap stabil.

Hybrid Butuh Perawatan yang Tepat

Ilustrasi Cara Kerja Sistem Hybrid Suzuki Grand Vitara.

Photo :
  • Suzuki

Mobil hybrid memang menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, tetapi tetap memerlukan perawatan yang berbeda dari mobil konvensional.

Pemilik kendaraan hybrid perlu memahami bagaimana cara merawat baterai, inverter, pendinginan, hingga aki 12V agar mobil tetap dalam kondisi prima.

Jika Anda memiliki mobil hybrid, pastikan untuk melakukan servis di bengkel spesialis yang memahami teknologi hybrid secara mendalam. Dengan perawatan yang tepat, mobil hybrid bisa tetap andal dan efisien dalam jangka panjang. *AT