Mobil Sejuta Umat vs Mobil Listrik: Siapa yang Lebih Tahan Nilai?
Selasa, 28 Januari 2025 - 17:32 WIB
Sumber :
- Ist
Dalam 9–10 tahun, beberapa mobil dapat kehilangan hingga 70–80% nilainya, sementara yang lain tetap stabil di 60–70%. Sebagai contoh:
- Toyota Calya (2016): Harga baru Rp150 juta. Pada 2024, harga bekasnya masih sekitar Rp108 juta (72% dari nilai awal).
- Hyundai Ioniq 5 (2022): Harga baru Rp800 juta. Pada 2024, resale value-nya hanya Rp560 juta (70% dari nilai awal).
Kesimpulannya, mobil sejuta umat cenderung memiliki depresiasi lebih kecil dibandingkan mobil listrik dalam jangka panjang.
Performa Depresiasi Mobil Sejuta Umat
Mobil sejuta umat seperti Toyota Avanza, Honda Brio, dan Mitsubishi Xpander terkenal dengan nilai jual kembali yang tinggi.
Data menunjukkan bahwa mobil-mobil ini memiliki depresiasi tahunan yang relatif rendah: