Coba-Coba Lalu Menular? Asal-Usul Sodomi Zaman Nabi Lut
- freepik.com
Mindset –Kasus pencabulan anak-anak oleh orang dewasa yang memiliki jenis kelamin sama berulang kali diberitakan media.
Kasus terbaru adalah Ap (51), seorang guru ngaji di Garut, menjadi tersangka pencabulan anak-anak yang menjadi muridnya.
Sejauh ini berdasarkan pengakuan Ap, dia melakukan pencabulan tersebut pada 17 orang anak.
Sebagaimana diberitakan oleh Viva pada Kamis (1/6), motif Ap melakukan pencabulan tersebut adalah karena dia juga pernah menjadi korban pencabulan semacam itu.
Jadi, apakah memang pencabulan berupa sodomi menular, Sobat Mindset?
Tanpa penanganan psikologis yang benar, banyak terjadi bahwa korban yang pernah mengalami pencabulan semacam itu pada masa kanak-kanak kemudian menjadi pelaku saat sudah dewasa.
Oleh sebab itu, sangat penting selain menghukum tersangka seberat mungkin, juga dilakukan pendampingan psikologis pada para korban untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya rantai pencabulan.
Selain itu, ada baiknya kita juga belajar dari kisah awal mula terjadinya sodomi di muka bumi pada zaman Nabi Lut.
Awal Mula Sodomi Zaman Nabi Lut
Kaum Nabi Lut tinggal di negeri Sodom. Mereka merupakan kaum agraris, memiliki kebun-kebun yang subur.
Selain itu mereka juga rukun satu sama lainnya, suka bergotong royong.
Dikisahkan bahwa Iblis tidak suka melihat masyarakat yang dipenuhi dengan kemakmuran dan sifat-sifat terpuji itu.
Maka pada suatu hari Iblis merusak hasil kerja mereka selepas mereka pulang.
Para penduduk Sodom tentu merasa geram ketika melihat hasil kerja mereka rusak. Hal tersebut kemudian terjadi berulang kali dan mereka sepakat untuk menangkap pelakunya lantas memberinya hukuman berat.
Iblis kemudian menjelmakan dirinya sebagai seorang anak muda yang manis dan memesona. Singkat cerita anak muda tersebut ditangkap, mengakui sebagai perusak, dan penduduk Sodom siap memberinya hukuman.
Namun karena asal-usul anak tersebut misterius, mereka kemudian memutuskan untuk mengurung anak tersebut terlebih dahulu dengan dijaga secara bergiliran.
Malam hari, penjaga mendapati anak itu berteriak meratap-ratap. Si penjaga yang kasihan lantas mendatanginya dan bertanya apa alasannya anak itu terlihat sangat sedih.
Anak itu menjawab bahwa dia sedih karena ayahnya selalu memeluk dia saat dia akan tidur.
Si penjaga yang merasa kasihan lantas memutuskan untuk memeluk anak tersebut supaya bisa tidur.
Saat dipeluk oleh si penjaga itulah si anak muda jelmaan iblis itu melakukan gerakan-gerakan yang membangkitkan gairah seks si penjaga.
Saat si penjaga tampak sudah dikuasai gairah, anak muda itu mengajarkan sodomi sebagai cara untuk melampiaskan gairahnya.
Esok harinya saat si penjaga bangun, anak muda itu sudah tidak ada. Dia kemudian menceritakan malam kenikmatan tersebut kepada teman-temannya sampai teman-temannya penasaran.
Gara-gara penasaran itu mereka kemudian mencobanya juga. Dari situlah kemudian perbuatan sodomi menjadi menyebar di kota Sodom sampai kemudian Allah Swt. mengutus Nabi Lut untuk berdakwah kepada kaum tersebut.
Demikian kisah awal mula sodomi pada kaum Nabi Lut, Sobat Mindset. Bermula dari satu orang karena terciptanya kesempatan, kemudian ditiru oleh orang-orang lain.