4 Simbol Lautan Menurut Umar bin Khattab, Termasuk Maut dan Kubur
- Pixabay / 0fjd125gk87
Mindset –Semua orang tentu tahu apa itu lautan. Akan tetapi lautan ternyata juga memiliki makna metaforis atau simbolis.
Umar bin Khattab misalnya menggunakan lautan sebagai simbol untuk memberi nasihat. Lalu apa saja isi nasihat Umar bin Khattab yang menggunakan metafora lautan?
Berikut Mindset sajikan rincian 4 jenis lautan yang bisa dijadikan bahan renungan sampai kapan pun.
1. Lautan Dosa
Yang dimaksud sebagai lautan dosa adalah al-hawa, yaitu hawa nafsu. Lantas apa yang dimaksud sebagai hawa nafsu di sini?
Hawa nafsu adalah hasrat nafsu manusia untuk memenuhi kehendak yang bertentangan dengan ajaran Islam. Hawa nafsu disebut sebagai lautan dosa karena hawa nafsu adalah sumber segala jenis dosa.
Sebagai contoh, hawa nafsu mendorong manusia untuk mabuk-mabukan. Dari mabuk-mabukan itu kemudian lahirlah banyak dosa-dosa lain.
2. Lautan Syahwat
Lautan syahwat atau keinginan adalah al-nafs, yaitu nafsu. Al-nafs lebih spesifik daripada al-hawa karena al-nafs adalah hawa nafsu yang bersifat biologis.
Sebagai contoh al-nafs misalnya nafsu seksual atau keinginan untuk bermewah-mewahan. Keinginan tersebut bisa membawa pada keinginan-keinginan buruk lain misalnya yang pertama bisa membawa pada prostitusi, perselingkuhan, perceraian, sedangkan yang kedua bisa membawa pada korupsi, berlaku boros, pamer kekayaan.
3. Lautan Amal
Lautan amal adalah al-maut atau kematian. Mengapa demikian? Karena kematian menghimpun semua amal yang sudah kita lakukan saat kita hidup.
Oleh karena itu kematian disebut juga sebagai peti amal. Setelah manusia tutup usia, tidak ada lagi amal yang bisa dia lakukan baik amal kebaikan ataupun amal keburukan, peti amal dia sudah ditutup.
4. Lautan Penyesalan
Lautan penyesalan adalah al-qabr atau kubur. Kubur sebagai lautan penyesalan tentu berlaku bagi orang-orang yang semasa hidupnya tidak melakukan perbuatan baik dan ibadah.
Saat manusia sudah berada di dalam kubur, dia sudah tidak bisa menambah amal kebaikan. Dia tinggal menjalani siksa kubur kalau memang dia banyak melakukan perbuatan buruk dan dosa saat masih hidup.
Pada momen itu, yang bisa dia lakukan hanya merasa menyesal mengapa menyia-nyiakan hidupnya di dunia. Oleh sebab itulah Umar bin Khattab menyebut kubur sebagai lautan penyesalan.