3 Ulama Perempuan Bernama Rabi'ah yang Kadang Tertukar
- freepik.com
Mindset –Ada sangat banyak ulama sufi perempuan, tetapi hanya sedikit yang dikenal luas. Penulisan biografi perempuan dalam Islam memang masih perlu digalakkan.
Di antara sekian ulama perempuan sufi, yang paling populer tentu saja Rabi’ah al-Adawiyah. Akan tetapi tahukah Sobat Mindset kalau sosok beliau pun sering kali dikelirukan dengan ulama sufi perempuan lain yang memiliki nama sama?
Oleh sebab itu, Mindset sajikan 3 ulama sufi perempuan bernama Rabi’ah dengan merujuk pada buku Dr. Javad Nurbakhsh, Wanita-Wanita Sufi.
1. Rabi’ah al-Adawiyah
Rabi’ah al-Adawiyah adalah sufi perempuan paling terkenal. Beliau lahir pada masa Dinasti Umayah di Bashrah sekitar tahun 713-717 dan meninggal di Bashrah tahun 801.
Beliau berasal dari keluarga sangat miskin, yatim piatu di usia dini bersama ketiga saudarinya. Beliau pernah bekerja sebagai penarik perahu menyeberangkan orang di Sungai Dajlah.
Beliau juga pernah menjadi hamba sahaya, tetapi kemudian dibebaskan oleh majikannya setelah melihat ada lentera menerangi rumah tergantung tanpa tali di atas kepala Rabi’ah yang sedang melakukan salat malam.
Rabi’ah al-Adawiyah terkenal sangat zuhud dan mengembangkan metode cinta hanya kepada Allah Swt. (mahabbah). Siang hari dia tidur sedikit, malam hari dia habiskan untuk beribadah. Beliau banyak menulis puisi dan beliau tidak menikah.
Ajaran Rabi’ah al-Adawiyah sangat memengaruhi para ulama sufi lain, dari mulai Hasan al-Bashri, Sufyan ats-Tsauri, sampai Fariduddin Attar dan Jalaluddin Rumi.
2. Rabi’ah dari Syria
Rabi’ah dari Syria adalah ulama sufi perempuan lain yang juga diyakini mencapai kedudukan tinggi. Beliau putri Ismail dari Syria dan istri Ahmad Ibn Abil Hawari atau Abul Hassan atau “Maymun” dari Damaskus.
Rabi’ah dari Syria dikabarkan meninggal pada tahun 844 M. Beliau dimakamkan di Bukit Zaytun, Yerusalem.
3. Rabi’ah
Rabi’ah yang ketiga ini adalah Rabi’ah putri Syekh Abu Bakr Bukhari dan merupakan istri Sayyid Ahmad. Beliau seorang perempuan yang bukan hanya cerdas tetapi juga memiliki wawasan spiritualis mendalam.
Oleh suaminya beliau diberi gelar ummul fuqara, artinya ibu kaum darwis. Sementara oleh umum beliau digelari sitt al-fuqara, artinya seorang perempuan di tengah kaum darwis.
Beliau terkenal selalu berada dalam kondisi khauf atau takut kepada Allah Swt. dan selalu menjalani hidup dalam keadaan senantiasa berduka dan bersedih. Beliau meninggal pada tahun 1216 M.
Demikian 3 biografi singkat ulama sufi perempuan bernama Rabi’ah. Semoga setelah ini kita tidak lagi mengelirukan antara Rabi’ah yang satu dengan Rabi’ah yang lain yang hidup pada era yang berbeda.