Film Kiblat Kontroversial, Ini 3 Fakta Penting Kiblat Umat Islam

Masjidilharam dengan Kabah di Titik Pusatnya
Sumber :
  • Unsplash @mseesquare

MindsetFilm Kiblat yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo sedang ramai diperbincangkan dan viral Twitter karena dianggap kontroversial. 

Film horor 2024 ini dikomentari oleh netizen dan juga oleh tokoh-tokoh, termasuk oleh Menparekraf Sandiaga Uno dan KH Cholil Nafis. 

KH Cholil Nafis adalah Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah mengomentari poster film Kiblat yang seram padahal judulnya adalah “Kiblat”. 

Poster Film Kiblat

Photo :
  • viva.co.id

Komentar lebih pedas disampaikan oleh Ustaz Hilmi Firdausi yang meminta para produser film berhenti membuat film horor semacam film kiblat. 

Di change.org juga muncul juga petisi yang ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk memboikot film Kiblat

Petisi tersebut dibuat oleh Mizan, seorang guru ngaji TPQ Nurul Iman Purwojati Banyumas pada tanggal 24 Maret 2024. 

Kiblat memang merupakan sesuatu yang sakral bagi umat Islam karena merujuk pada arah menghadap saat melakukan salat. 

Selain itu, kiblat juga memiliki nilai historis tinggi karena penetapannya menandai momen penting dalam sejarah umat Islam.

Berikut ini Mindset sajikan tiga fakta penting terkait arah kiblat umat Islam yang ternyata pernah mengalami perubahan. 

1. Arah Kiblat Pertama

Ilustrasi Berdiri dalam Salat.

Photo :
  • Pexels | Alena Darmel

Merujuk pada buku Prof. Dr. Quraish Shihab, sebelum Nabi Muhammad saw dan umat Islam hijrah ke Madinah, kiblat umat Islam adalah Kabah di Mekah. 

Akan tetapi Prof. Dr. Quraish Shihab juga memberi catatan bahwa ada juga riwayat yang menerangkan bahwa sebelum Hijrah pun kiblat umat Islam adalah Baitulmaqdis.

Meski demikian, Nabi dan kaum muslimin tidak membelakangi Kabah karena beliau berdiri di antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani.

Hajar Aswad

Photo :
  • Wikimedia / Amerrycan Muslim

2. Arah Kiblat Kedua

Masjidilaqsa

Photo :
  • Pixabay / wavemovies

Saat Nabi dan umat Islam sudah hijrah ke Madinah, kiblat umat Islam kemudian mengarah ke Baitulmaqdis. 

Dengan kiblat yang sama dengan kiblat orang-orang Yahudi yang banyak bermukim di Madinah, diharapkan mereka mau menerima Islam. 

Mengapa demikian?

Karena dengan kesamaan kiblat tersebut maka Nabi hendak menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak merombak segala sesuatu yang pernah diajarkan oleh rasul-rasul sebelumnya.

Akan tetapi upaya tersebut ternyata tidak membuahkan hasil bagus dan umat Yahudi bahkan menunjukkan ketidaksukaan terhadap Islam. 

3. Perubahan Arah Kiblat

Kitab Al-Qur

Photo :
  • unplash.com

Setelah merasakan dorongan kuat untuk mengalihkan arah kiblat ke Kabah, Nabi Muhammad sering mengarahkan pandangan ke langit menunggu petunjuk Allah Swt. 

Baru kemudian pada pertengahan Syaban di tahun ke-2 H, nabi kemudian mendapat wahyu ayat 144 Surah Al Baqarah. 

Dalam sebagian riwayat lain disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan bulan Rajab. 

Ayat tersebut merupakan petunjuk untuk mengalihkan kiblat menghadap Masjidilharam.

Ayat itu juga menjelaskan bahwa sebenarnya para ahli kitab itu tahu akan ada nabi yang diutus dan mengarah ke 2 kiblat, yaitu pertama ke Baitulmaqis dan kemudian ke Kabah. 

Mereka tahu karena informasi tersebut sudah tertulis dalam kitab mereka, tetapi mereka menyembunyikannya. 

Kitab Suci Agama Yahudi

Photo :
  • Pixabay / FotoRieth

Dengan adanya ayat tersebut maka Kabah pun ditetapkan sebagai kiblat umat Islam dan hal tersebut berlaku sampai kapan pun. 

Demikian 3 fakta tentang kiblat umat Islam, Sobat Mindset, penting untuk diketahui oleh semua umat Islam. 

Jika menimbang sakralnya kiblat sampai-sampai penetapannya pun didasarkan petunjuk Al Quran, maka kita semua tentu harus memperlakukan kiblat ini dengan hormat.

Dengan demikian, reaksi umat Islam terhadap poster film kiblat yang kontroversial pun bisa dipahami. 

Hal itu karena selain menggambarkan salat sebagai adegan seram, adegan tersebut juga tidak bisa dikatakan menghormati kiblat.