Spoiler Blue Lock Chapter 198, Isagi Hancurkan Senjata Reo dan Nagi

Spoiler Blue Lock Chapter 198
Sumber :
  • Blue Lock

Mindset – Manga Blue Lock semakin seru untuk diikuti. Terlebih saat ini masih dalam kemeriahan piala dunia di Qatar. 

Beberapa orang berpendapat prestasi Jepang tak lepas dari motivasi dari Manga Blue Lock. Cerita manga ini dibuat oleh Muneyuki Kaneshiro dan untuk ilustrasinya manga oleh Yusuke Nomura.

Penggemar manga Blue Lock semakin meningkat terutama pada saat momen Jepang mengalahkan Jerman. Keterkenalan manga ini juga dikarenakan sudah ada adaptasi anime-nya sehingga penggemar komik jepang pun berbondong-bondong membaca jalan cerita dari manga.

Pada chapter 197, diperlihatkan sosok Isagi Yoichi saat pertandingan Bastard Munchen vs Man Shine City yang kebingungan akan sikap rekannya Yukimiya yang tidak mendengar masukannya. Padahal menurunya hal yang Isagi tawarkan sangat logis dan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak.

Namun, dari pertanyaan-pertanyaan tersebut membangun kepingan-kepingan puzzle yang membangun kembali struktur berpikir Isagi. Isagi menyadari bahwa ada berbagai Egosentrisme di setiap individu yang bertanding. 

Dengan kesadarannya akan egosentrisme masing-masing individu tersebut menjadi clu untuk isagi guna mengalahkan duo Reo dan Nagi. 

Spoiler Blue Lock Chapter 198

Pada Chapter 198, sampul utama menunjukan seluruh Tim Z yang masih lengkap sebelum beberapa pemain lainnya gagal dalam tahapan seleksi.

Pada cerita pembuka di chapter ini diperlihatkan Reo dari Man Shine City yang sedang mendrible bola. Dia akan dihadang oleh pemain Bastard Munchen. Dalam pikirannya Reo hanya memiliki satu hal di pikirannya. Yaitu membuat Nagi menjadi striker terbaik di dunia.

Dengan Egosentrisme Reo yang hanya ingin menjadikan Nagi sebagai Striker terbaik dunia, ia mampu memasuki ruang Meta Vision. Dimana dia bisa lebih luas dalam melihat ruang dan alur pergerakan pemain di sekitarnya. 

Rio terus berusaha menerobos pertahanan Bastard Munchen. Dalam pikirannya dia terus berupaya menakar jarak operannya menuju Nagi yang jauh di depanya menuju gawang. 

Dengan skil apik Reo pengawalan dari bastard Munchen dilewatinya. Namun, Isagi yang telah membangun struktur berpikir baru sebelumnya mampu memprediksi pergerakan Reo. Sehingga operan yang sebelumnya untuk Nagi mampu dipotong oleh Isagi.

Isagi Berhasil Hentikan Reo

Sangat disayangkan potongan bola dari Isagi malah jadi bola muntahan. Chris Prince dari Man Shine City berhasil mengambil bola muntahan bebasnya. Namun, Noe Noa dari bastard City Masternya Isagi langsung mengawal ketat pergerakan Chris Prince. 

Noel Noa berhasil melepaskan bola dari kendali Chris Prince. Selepas duel kedua master tadi bola lepas malah didapat oleh Manshine City yakni Chigiri Hyoma. Dengan larinya yang sangat cepat ia berusaha untuk meraih gol. Namun, dengan cepat Kurona menghadangnya. 

Kurona sudah mengetahui Trick dari Cigiri sehingga dia bisa mengatasi permainannya. Cigiri tidak bisa bergerak bebas lalu terpaksa mengoper kepada Agi. Agi melesat melewati pengawalan Bastard Munchen dengan kecepatannya. 

Saat semakin mendekati gawang Agi dihadang oleh Kaiser dari Bastard Munchen. Tendangan agi yang tadinya menuju ke gawang pun berhasil di block oleh Kaiser.

Bola kembali bebas dan malah mengarah kepada Reo dari Man Shine City. Gagamaru bersiap-siap untuk memblok tendangannya sebagai kiper dari Bastard Munchen.

Kolaborasi Reo dan Nagi dipatahkan Oleh Isagi

Reo langsung menendang dengan kekuatan penuh. Isagi yang sudah memprediksikan hal tersebut datang ke pertahanan. namun belum berhasil menahan bola.

Selanjutnya, tendangan yang Reo lancarkan rupanya merupakan umpan untuk Nagi. Dengan sempurna Nagi mampu mengontrol bola meski badannya masih di udara.

Isagi yang sudah mengetahui dan memanfaatkan egosentrisme dari Reo berhasil memprediksi bola mengarah ke Nagi. Ia langsung merebutnya dan membungkam duo pemain yang menyusahkan dia sebelumnya.

Dalam fikirannya isagi mengimpulkan egosentrime sebagai pemacu diri mereka untuk maju sambil percaya pada ceritanya sendiri. Itu kesimpulan isagi terkait Egosentrisme pada setiap  indivdu pemain.

Dengan memahami egosentrisme Reo dan Nagi, Siagi berhasil menaikkan level metavisionnya. Dengan waktu yang hanya tersisa 58 detik Isagi berniat menjadi Protagonis dengan memasukan bola ke gawang lawan dan menjadikannya palawan pertandingan.