Makima dalam Chainsaw Man, Antitesis Mentor Shonen yang Menggunakan Protagonis Sebagai Alat
- Chainsaw Man
Mindset – Chainsaw Man, karya Tatsuki Fujimoto, tidak hanya menghadirkan kisah yang menggugah, tetapi juga menghadirkan karakter-karakter yang unik dan tak terduga. Salah satu karakter yang menarik perhatian adalah Makima, yang sejatinya adalah antitesis dari mentor dalam cerita shonen.
Makima tidak hanya mengguncang peran mentor dalam genre ini, tetapi juga melakukannya dengan cara yang sangat berbeda.
Seiring berjalannya beberapa episode atau bab dalam Chainsaw Man, menjadi jelas bahwa Makima dimaksudkan untuk menggulingkan peran mentor dalam shonen.
Seperti banyak mentor dalam shonen lainnya, Makima berfungsi sebagai figur pelindung bagi protagonis yang rentan, Denji dalam hal ini, dan membimbingnya menuju kejayaan.
Makima merekrut Denji yang hilang dan bingung ke komisi keamanan publik, memberikan tugas dan tujuan pada Chainsaw Man yang baru lahir.
Makima juga menjadi sosok yang layak diperjuangkan di mata Denji—bukan hanya untuk mencuri perhatiannya dan membalas kebaikan, tetapi mungkin juga untuk mendapatkan cintanya.
Namun, semua itu dialami dengan cara tragis dan menyayat hati.
Pertama-tama, Makima sebenarnya tidak peduli pada Denji sebagai individu, mengingat seberapa egosentrisnya ia terhadap keinginan dan tujuannya. Terutama dalam mencari kebahagiaan dengan iblis gergaji/Pochita.
Mentor shonen sering membentuk ikatan pribadi dengan murid-murid mereka, seperti persahabatan kuat antara Yuji Itadori dan Satoru Gojo dalam Jujutsu Kaisen. Atau Jiraiya yang menjadi ayah angkat tercinta bagi Naruto Uzumaki dalam Naruto.
Namun, hubungan saling menghormati dan kasih sayang itu merupakan bentuk dari kekuatan persahabatan, memberikan kekuatan tambahan pada pahlawan dalam pertarungan.
Di sisi lain duo Denji/Makima memiliki afeksi yang sepihak, dengan Denji memendam perasaan cinta yang intens namun sia-sia pada bos cantiknya, Makima.
Cinta Denji pada Makima mendorongnya ke puncak yang semakin tinggi dalam Chainsaw Man, hanya untuk menyadari bahwa Makima tidak membalasnya, sesuatu yang disadari Denji terlambat.
Makima - Chainsaw Man: Mentor yang Memanfaatkan dengan Niat Jahat
Makima juga menggulingkan jenis mentor shonen khusus—jenis mentor yang dengan baik hati menggunakan protagonis sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
Beberapa mentor memang hanya pelatih ramah tanpa agenda lain. Tetapi ada pula yang membebani murid mereka dengan tujuan mereka sendiri, dengan menggunakan mereka sebagai alat.
Untungnya, mentor shonen biasanya transparan dan lembut dalam hal ini, dan mereka memastikan bahwa murid mereka siap untuk misi tersebut.
Sebagai contoh, Jiraiya tidak hanya mengajarkan Naruto beberapa jutsu baru; ia juga mewariskan mimpinya tentang perdamaian dunia, mimpi yang akhirnya diwujudkan oleh Naruto.
Di My Hero Academia, simbol perdamaian All Might meminta Izuku untuk menyelesaikan apa yang tidak bisa diakhiri oleh All Might, yaitu mengalahkan All For One.
Meski All Might mendapat kritik karena mendorong Izuku terlalu keras sebagai alat manusia yang hampir menjadi batas. Setidaknya itu adalah tujuan yang baik dan diembras Izuku sepenuhnya.
Makima dalam Chainsaw Man, Karakter Manipulator Sejati
Sebaliknya, Makima dalam Chainsaw Man merupakan manipulator sejati sebagai iblis kontrol. Karakter iblis ini tidak memiliki kebaikan hati dan tujuan tanpa pamrih seperti mentor seperti Jiraiya dan All Might, membuatnya menjadi penjahat sejati dan subversi total dari jenis mentor shonen ini.
All Might mungkin terasa seperti antihero egois yang membentuk seluruh kehidupan Izuku dan menempatkannya dalam bahaya.
Tetapi itu hanya membuat All Might menjadi karakter yang cacat dan kompleks, bukan monster. Itu adalah dekonstruksi sebagian dari genre pahlawan super, sementara Makima, sebagai penjahat yang sesungguhnya dalam peran mentor, adalah subversi penuh.
Makima tidak bermain-main dengan keinginan egois dan memanipulasi orang lain sebagai pahlawan dengan sisi gelap. Makima sepenuhnya tentang keinginan egois dan berada sepenuhnya di sisi gelap, tanpa sisi pahlawan untuk menyeimbangkan hal tersebut.
Inilah cara Chainsaw Man membuat mentor yang seharusnya menjadi monster tanpa menggunakan poin plot pengkhianatan. *Hos